Berita

Ilustrasi/net

Pertahanan

Bakamla: Kita Belum Punya Sistem Untuk Mengamankan Perairan Indonesia

RABU, 22 MARET 2017 | 15:39 WIB | LAPORAN:

Sebanyak 13 kapal ikan asing berbendera Vietnam ditangkap Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDKP-KKP) di Perairan Natuna, kemarin.

Saat ditemukan, kapal-kapal tersebut sedang melakukan pencurian ikan (illegal fishing) dan sempat mencoba melarikan diri saat akan ditangkap.

"Illegal fishing ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga bisa berdampak pada hubungan politik negara-negara yang terkait. Selain itu juga melanggar kedaulatan negara dan bisa mengancam sumber daya alam hayati kita." ujar Direktur Hukum Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Pertama TNI Yuli Dharmawanto, pada acara seminar "Illegal Fishing dan Kedaulatan Laut Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia" di Hotel Century Park, Jakarta, Rabu (22/3).


Kapal-kapal tersebut telah melakukan penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI). Selain itu, melanggar karena tidak memiliki dokumen yang sah dan juga menggunakan alat tangkap yang dilarang.

"Harus ada tindakan preventif dan juga represif untuk menghentikan illegal fishing ini. Negara kita belum punya sistem yang bisa menyinergikan untuk mengamankan perairan Indonesia," lanjut Yuli. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya