Berita

Nusantara

Kontras: Makin Jelas Jokowi Takut Hadapi Ganjar Pranowo

SELASA, 21 MARET 2017 | 18:23 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo ternyata takut memerintahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mencabut SK izin operasi PT Semen Indonesia di Kendeng, Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar kepada wartawan di kantor LBH, Jakarta Pusat, Selasa (21/3)

Ketakutan itu terlihat sejak perjuangan warga Kendeng selama delapan hari di Jakarta dengan melakukan aksi menyemen kaki di depan Istana Negara hingga akhirnya bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki kemarin, Presiden Jokowi tetap bungkam.


Ditambah lagi kata Haris, masyarakat telah bolak-balik mendatangi Gubernur Ganjar di Kantornya, namun Gubernur dari PDI-Perjuangan juga tak pernah sekalipun mau menemui warganya. Warga pun kemudian terus berjuang hingga mengadukan hal ini kepada Presiden Jokowi karena izin operasi semen menurut Mahkamah Agung harus menunggu kajian lingkungan hidup.

"Di tengah proses menunggu kajian, ternyata banyak orang di sekitar Presiden tidak tertib, seperti Ganjar Pranowo yang justru mengeluarkan izin baru. Tapi tak kunjung ditegur Presiden. Ini kan makin jelas artinya Presiden Jokowi takut dengan Ganjar," kata Haris

Padahal lanjut Haris, Presiden juga sudah mengatakan untuk menunggu kajian terlebih dahulu. PT Semen Indonesia pun mentaati dan menunggu sesuai arahan Presiden. Perwakilan Semen Indonesia telah menyetujui menghentikan operasi sementara.

Di tengah proses ini, polisi malah kemudian mempidanakan warga Kendeng. Sementara saat warga Kendeng melaporkan pihak perusahaan yang melakukan kebohongan publik di pengadilan, polisi tidak berani mengusut.

"Polres dan Polda Jawa Tengah telah berkonspirasi untuk mendukung operasi semen di Kendeng. Hal itu pun sudah sampai ke telinga Teten Masduki yang telah menjanjikan akan memfollow up ke Mabes Polri. Tapi lagi-lagi Jokowi takut dan cuma diam,"demikian Haris.[san]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya