Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

Awas, Vape Narkoba Mulai Beredar

SELASA, 21 MARET 2017 | 10:00 WIB | LAPORAN:

Cairan rokok elektrik atau liquid vape kerap dianggap sebagai langkah awal untuk berhenti merokok tembakau. Namun, konten rokok elektrik yang berupa cairan (liquid), mulai disalahgunakan dengan menggunakan kandungan narkoba jenis ganja (cannabis sativa).

"Benar. Nanti siang akan segera kita (polisi) umumkan," ujar Kasubbag Humas Polrestro Jaksel, Komisaris Purwanta kepada wartawan, Selasa (21/3).

Dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi menyita beberapa botol liquid isi ulang rokok elektrik yang mengandung ganja.


Meski demikian, Purwanta belum bersedia menyebutkan terkait penangkapan terhadap seseorang dalam pengungkapan kasus tersebut.

Begitu juga dengan jumlah barang bukti yang disita oleh penyidik Satresnarkoba Polrestro Jaksel.

"Nanti Kasat Narkoba yang akan menjelaskan," kilahnya.

Seperti diketahui, penggunaan rokok elektrik masih menjadi pro dan kontra di kalangan para pakar dan peneliti.

Menurut salah satu dokter di Jakarta Devika Yuldharia, hasil penelitian menunjukkan 60 persen orang yang ingin berhenti merokok diprediksi akan melancarkan upayanya jika mereka beralih menggunakan rokok elektrik.

"Anda harus tetap hati-hati dengan rokok elektrik karena status keamanannya terutama untuk jangka panjang masih belum diketahui," pesan dokter lulusan fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret itu.

Namun, penelitian lain menunjukkan rokok elektrik tidak mampu menolong perokok mengatasi kecanduan merokok jika penelitian dilakukan terhadap kelompok perokok secara umum.

World Health Organization (WHO) juga telah menganjurkan produsen rokok elektrik untuk tidak mengklaim produknya sebagai alat bantu berhenti merokok. Mengingat, belum ada ada bukti ilmiah kuat yang mendukung hal tersebut.

Berdasarkan data WHO, uap rokok elektrik mengandung zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan polusi udara.

Sedangkan data dari BPOM menyebutkan, rokok elektrik mengandung nikotin cair dan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol, dan gliserin. Jika semua bahan itu dipanaskan akan menghasilkan senyawa nitrosamine yang dapat menyebabkan kanker.

"Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok elektrik dapat memicu inflamasi dalam tubuh, infeksi paru-paru dan meningkatkan risiko asma, stroke serta penyakit jantung. Oleh sebab itu, sebaiknya anda mengurangi merokok. Baik itu rokok tembakau ataupun rokok elektrik," imbau Devika. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya