Berita

Net

Hukum

Eksploitasi Perempuan, Penggerak Aksi Semen Kaki Dipolisikan

KAMIS, 16 MARET 2017 | 22:42 WIB | LAPORAN:

Unjuk rasa petani Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah di depan Istana Negara Senin kemarin (13/3) mulai menimbulkan polemik.

Pasalnya, Aliansi Perempuan Rembang Bangkit (APRB) melaporkan aktor di balik unjuk rasa tersebut ke Bareskrim Polri. Inisiator unjuk rasa diduga mengesploitasi perempuan karena diwarnai aksi menutup kaki dengan semen.

"Kami tidak berbicara terhadap sikap pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang. Namun yang sangat miris di hati saya dan pada umumnya kaum hawa model penyampaian pendapat yang tidak menggambarkan perilaku perempuan sebenarnya," jelas perwakilan APRB Triningsih usai membuat laporan di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta (Kamis, 16/3).


Dia menjelaskan, perbuatan aktor unjuk rasa yang meminta para ibu peserta aksi mengecor kaki dengan semen terkesan mengeksploitasi kaum hawa. Dari segi kesehatan, langkah tersebut juga sangat berisiko bagi perempuan.

"Orang Rembang asli yang notabene petani tidak punya pemikiran ke arah situ. Pasti ada penggeraknya," kata Triningsih.

Menurutnya, laporan yang ajukan APRB bertujuan agar penegak hukum menghentikan kegiatan yang mengancam nyawa seseorang. Kemudian memproses secara hukum aktor intelektual di balik aksi tersebut.

"Kami menduga ada dua orang aktor yang mendalangi kegiatan ini. Bukti-bukti juga sudah saya sampaikan. Tadi bertemu Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Bareskrim Rita Wulandari Wibowo," pungkas Triningsih.

Sebelumnya, petani dari kawasan Pegunungan Kendeng menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara dengan menyemen kaki masing-masing. Aksi dilakukan sebagai protes atas izin lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia yang ditandatangani Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya