Berita

Net

Hukum

Saksi: Novanto Tergesa Minta Proyek E-KTP Dijaga Bersama

KAMIS, 16 MARET 2017 | 22:05 WIB | LAPORAN:

Mantan Sekjen Kementerian Dalam negeri Diah Anggraini mengakui ada peranan Ketua DPR RI Setya Novanto dalam proyek pengadaan kartu identitas elektronik (e-KTP).

Hal itu disampaikannya saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (16/3).

Diah menjelaskan, Novanto pernah meminta untuk bersama-sama menjaga jalannya proyek e-KTP. Pernyataan Novanto itu disampaikan dalam pertemuan Diah dan dua terdakwa yang juga mantan pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto.


Dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto, pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong turut ikut dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Grand Melia, Jakarta sekitar pukul enam pagi.

"Pagi-pagi, Pak Setnov juga tergesa karena ada acara lain. Menyampaikan di Dagri ada program e-KTP, proyek nasional, ayo kita jaga sama-sama," ungkap Diah.

Pertemuan diduga kuat bertujuan untuk menggolkan pembahasan anggaran serta pengerjaan proyek e-KTP. Dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto disebutkan bahwa pertemuan di Hotel Grand Melia merupakan tindak lanjut kesepakatan Irman dan Andi Narogong untuk menemui Novanto, guna mendapatkan kepastian dukungan Partai Golkar terhadap anggaran proyek e-KTP. Novanto dalam pertemuan itu menyatakan dukungannya dalam pembahasan anggaran proyek e-KTP.

Untuk mendapatkan kepastian mengenai dukungan, Irman dan Andi beberapa hari kemudian menemuinya Novanto di ruang kerja di Lantai 12 Gedung DPR RI.‬ Keduanya, dalam pertemuan itu, meminta kepastian kesiapan anggaran proyek e-KTP. Merespon permintaan itu, Novanto pun mengatakan bakal berkoordinasi dengan pimpinan fraksi lain.

Meski demikian, Diah mengaku tidak mengetahui tindak lanjut dari pertemuan tersebut, dan berdalih hanya diajak oleh Irman. Diah juga mengklaim tidak mengetahui sepak terjak Andi Narogong yang aktif dalam pengurusan proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.

"Saya tidak tahu karena saya hanya ikut (Irman) saja. Mungkin karena sekjen," kata Diah. ‬[wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya