Berita

Net

Hukum

Sidang Lanjutan E-KTP Hadirkan Saksi Dari Lembaga Ini

RABU, 15 MARET 2017 | 21:18 WIB | LAPORAN:

Persidangan kasus korupsi proyek pengadaan identitas elektronik (e-KTP) bakal kembali digelar Kamis besok (16/3). Kali ini agenda sidang masuk ke tahap pemeriksaan saksi.

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menjelaskan, dalam sidang kedua nanti, pihaknya bakal menghadirkan delapan saksi untuk menelusuri proses penganggaran dalam proyek e-KTP.

Menurutnya, proses penganggaran e-KTP melibatkan lima instansi, yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, DPR RI, dan pihak swasta.


"Kami dalami aspek penganggaran. Kami coba melakukan persidangan semaksimal mungkin," ujar Febri di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/3).

Jika merujuk pada lima instansi yang berperan dalam proses penganggaran proyek e-KTP, besar kemungkinan delapan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum KPK adalah perwakilan petinggi instansi. Seperti Gamawan Fauzi dan Diah Anggraini dari Kemendagri. Dua nama yang santer saat jaksa membacakan surat dakwaan terdakwa Irman dan Sugiharto.

Gamawan disebut sebagai pihak yang mengusulkan agar proyek pengadaan e-KTP tidak berasal dari pinjaman asing melainkan pembiayaan dalam negeri. Sedangkan Diah merupakan pihak yang ikut bersama-sama dengan dua terdakwa e-KTP menyebabkan kerugian negara senilai Rp 2,3 triliun. Kemudian dari pihak DPR RI ada nama Chairuman Harahap selaku ketua Komisi II periode 2009-2014. Selanjutnya, mantan Menteri Keuangan Agus Martowardjo. Nama-nama tersebut pernah menjalani pemeriksaan penyidik KPK dalam kasus e-KTP.

Namun, dikonfirmasi lebih jauh mengenai empat saksi yang kemungkinan dihadirkan di persidangan, Febri enggan memastikannya. Yang pasti, jaksa bakal menghadirkan saksi dari unsur Kemendagri.

"Kami belum bisa konfirmasi nama inisial saksi besok, persidangan terbuka. Nama akan disampaikan sejak awal sidang, siapa saja yang dihadirkan oleh JPU. Kami harap delapan saksi bisa maksimal," imbuhnya. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya