Berita

Arie Soedewo/Net

Hukum

KPK Dalami Keterlibatan Ketua Bakamla Di Proyek Satelit

RABU, 15 MARET 2017 | 10:05 WIB | LAPORAN:

. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami pihak lain yang diduga terlibat dalam kasus dugaan suap proyek satelit monitor di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Salah satunya dengan mencermati fakta persidangan perkara tersebut.

Jurubicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, fakta persidangan sangat penting sebagai pembuktian pihak-pihak yang diduga ikut terlibat. Terlebih salah satu tersangka telah berkomitmen membantu KPK dalam penuntasan kasus tersebut.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada informasi baru yang disampaikan. Indikasi peran sejumlah pihak, Kepala Bakamala (Laksdya TNI Arie Soedewo) dan lainnya yang sudah kami uraikan di surat dakwaan," ujar Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (15/3).


Febri menambahkan dalam penanganan perkara ini, pihaknya telah membangun koordinasi yang lebih intens dengan POM TNI. Pasalnya tidak semua pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini ke dalam ranah KPK.

Disamping itu, kerja sama dengan POM TNI juga untuk menambah informasi terkait penelusuran pihak lain yang diduga terlibat.

"Komitmen KPK dan POM TNI sangat kuat untuk menuntaskan perkara ini. Kami cermati fakta persidangan dan dalami informasi yang ada," ujarnya.

Diketahui dalam surat dakwaan pegawai PT Merial Esa Hardy Stefanus, Kepala Bakamla Arie Soedewo meminta jatah fee proyek satelit monitor di Bakamla senilai 7,5 persen dari total anggaran Rp 222,4 miliar. Permintaan tersebut diterangkan Arie di ruang kerjanya pada Oktober 2016.

Dalam pembahasan fee proyek tersebut hadir pula kuasa pengguna anggaran (KPA) Satuan Kerja Bakamla Tahun Anggaran 2016 Bakamla, Eko Susilo Hadi. Di pertemuan itu Arie meminta fee 2 persen dibayar di awal. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya