Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Istana Harus Respon Petani Karawang Yang Longmarch Ke Jakarta

RABU, 15 MARET 2017 | 09:46 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Istana Negara Jakarta tempat berkantor Presiden Jokowi diminta agar merespon tuntutan petani Kuta Tandingan, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Diwartakan, belasan petani Kuta Tandingan, Karawang yang tergabung dalam Serikat Tani Teluk Jambe Bersatu, Selasa petang (14/3), berangkat menuju Jakarta dengan berjalan kaki. Mereka bermalam di Masjid An-Nur Tambun, Bekasi, dan pagi ini melanjutkan perjalanan menuju Istana.

Mereka bermaksud untuk menemui Presiden Jokowi untuk mengadukan persoalan yang mereka hadapi.


Setidaknya ada empat tuntutan mereka. Pertama, cabut HGB PT Pertiwi Lestari No 5, 11, dan 40. Kedua, berikan hak atas tanah kepada petani. Ketiga, hentikan kriminalisa terhadap petani. Keempat, kembalikan petani ke lokasi dalam keadan semula.

Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Agus Ruli Ardiansyah mengatakan Istana harus merespon tuntutan petani Kuta Tandingan, Karawang.

"Tuntutan kawan-kawan petani Karawang harus direspon Istana," ucap Agus Ruli saat dihubungi redaksi, Rabu (15/3).

Menurutnya, sekecil apapun keluhan petani, itu harus segera mendapat respon. Karena ini adalah bagian dari reforma agraria yang menjadi prioritas pemerintahan Jokowi-JK.

Lanjut Agus Ruli, dengan adanya longmarch petani Karawang, ini membuktikan bahwa program agraria yang menjadi prioritas pemerintah belum sepenuhnnya jalan.

"Ini membuktikan kasus konflik agraria sampai sekarang belum ada titik terang," terangnya.

"Satu sisi ada program prioriatas reforma agraria, di satu sisi lain belum ada peneyelesaikan kongkrit. Jadi menurut saya, kawan-kawan dari Karawang ini mencoba mengingatkan pemerintah segera menjalankan agenda proritas itu," tukas Agus Ruli menambahkan. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya