Berita

Sri Mulyani/Net

Bisnis

Sebaiknya Faisal Basri Sarankan Sri Mulyani Mundur

SELASA, 14 MARET 2017 | 06:36 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pengamat ekonomi Faisal Basri beberapa waktu lalu mengkritisi pemerintahan Jokowi karena menjalankan perekonomian dengan ugal-ugalan.

Salah satu hal yang disrotinya adalah ketiadaan dana untuk melanjutkan pembangunan light rapid transit (LRT).

Faisal juga berseloroh bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa pening dengan rumus 'pokoknya' Presiden Jokowi.


"Bila memang Menkeu SMI pening, sehingga tidak mampu lagi menuruti keinginan Presiden Jokowi, artinya memang benar bahwa SMI minim terobosan," demikian pandangan pengamat ekonomi Universitas Bung Karno (UBK) Gede Sandra merespon pernyataan Faisal, Selasa (14/3).

Menurut Gede, masih banyak jalan untuk mendapat kanpembiayaan murah untuk melanjutkan pembangunan LRT. Seperti salah satunya adalah dengan melakukan revalusasi aset dan menerbitkan sewa berjangka.

Hanya saja semua terobosan ini seperti tidak masuk dalam nalar Sri Mulyani.

"Bila ternyata SMI terus menerus tidak mampu mengikuti ritme kerja Jokowi yang progresif, tidak perlu terlalu memaksakan diri. Sebaiknya Faisal Basri sarankan SMI untuk segera mundur saja dari kabinet, daripada terus pening," tegas Gede.

Gede juga mengkritisi pernyataan Faizal Basri dua hari di sebuah acara, yang menyebutkan bahwa lebih baik Indonesia memperluas lahan sawah daripada mengakuisisi saham Freeport.

Menurutnya, cara berpikir Faisal Basri yang seperti ini sangat kental aroma komprador asingnya. Suatu cara berpikir yang bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945 dan Trisakti Bung Karno.

"Tahukah Faisal Basri bahwa sisa cadangan emas yang kini masih dikuasai Freeport setara dengan seluruh jumlah cadangan emas yang pernah dimiliki Indonesia sejak merdeka? Jangan-jangan pemikiran Faisal Basri yang keblinger ini sebenarnya mewakili pemikiran SMI," tutup Gede Sandra. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya