Berita

Politik

13 Tokoh Nasional Alumni Boedoet Luncurkan Buku Torehan Kami Warnai Negeri

SELASA, 14 MARET 2017 | 02:43 WIB | LAPORAN:

Anggota Komisi VI DPR Adang Daradjatun mendorong para pemuda idealis untuk tidak alergi dengan dunia politik. Dia ingin para pemuda masuk dalam sistem pemerintah dan menyuarakan perubahan di DPR.

Dorongan ini disampaikan eks Wakapolri yang juga politisi senior PKS itu dalam diskusi peluncuran buku "Torehan Kami Warnai Negeri" karya para alumni SMA Negeri 1 Jakarta atau yang beken disebut SMA Boedoet (karena terletak di Jalan Budi Utomo) di Plaza Indonesia, kemarin. Adang adalah satu satu alumni SMA itu.

Dalam diskusi itu hadir para alumni Boedoet yang menjadi tokoh nasional, antara lain Surjadi Soedirdja (eks Gubernur DKI, Mendagri, dan Menko Polhukam), JB Sumarlin (eks Kepala Bappenas dan Menkeu), dan Dorodjatun Kuntjoro Jakti (eks Menko Perekonomian). Buku tadi ditulis oleh 13 alumni Boedoet yang menjadi tokoh nasional.


Adang berharap, tulisan dalam buku itu dapat menginspirasi para anak muda siswa Boedoet dan anak muda lain untuk meraih sukses dan mengabdi ke negara. "Mudah-mudahan buku ini akan jadi kebanggaan para junior sehingga mampu mengikuti kesuksesan senior," ucap Adang.

Di dalam buku itu, Adang menulis mengenai idealisme. Titik tekannya adalah kesiapan pemuda untuk mendorong perubahan. "Saya tulis bahwa perubahan harus terjadi. Buku ini ingin memberi dorongan bagi siswa-siswa SMA 1 sehingga dapat pandangan-pandangan idealisme," katanya.

Agar gerakan perubahan lebih efektif, lanjutnya, para pemuda itu harus mendorongnya dari dalam sistem. Karena itu, penting bagi para pemuda untuk masuk organisasi partai politik dan bisa duduk sebagai anggota Dewan di Senayan.

"Idealisme itu jangan teriakan di luar. Tapi, perjuangkanlah di dalam. Saya ingin menularan idealisme ini ke genereasi muda," tandasnya.

Surjadi Soedirdja lebih bercerita mengenai filosofi perjuangan. Menurutnya, dalam hidup, tidak ada yang kebetulan. Dia dapat bersekolah dan kemudian meniti karier sampai menjadi gubernur DKI dan Menko Polhukam juga bukan kebetulan.

"Saya ini orang kampung, dari Banten. Sekolah di Boedoet karena di Banten waktu itu tidak ada sekolah tipe B. Tapi itu bukan kebetulan. Itu sekenario Tuhan. Maka, kita harus jalani dengan baik," imbuhnya.

Untuk melakukan perubahan yang baik, dia pun meminta generasi saat ini mau menghargai jasa dan karya para pendahulunya. Dengan penghargaan itu, dia yakin Indonesia bakal bisa lebih maju. "Jangan ada gap, apalagi mencerca para pendahulu. Kita bisa begini karena jasa pendahulu. Jadi, etika moral harus harus benahi," tandasnya.

JB Sumarlin dan Dorodjatun Kuntjoro Jakti memilih bercerita mengenai ilmu yang diperoleh di Boedoet yang modal menjadi modal mereka dalam meniti karier. JB Sumarlin menyebut, selama kariernya, dia pernah menghadapi dua tugas berat. Salah satunya mengenai krisis keuangan Pertamina pada tahun 1975. Saat itu, negara punya utang 10,5 miliar dolar akibat kontrak-kontrak kerja Pertamina yang nggak beres.

"Ini merupakan kesulitan besar negara. Secara teknis, negara kita waktu itu bangkrut. Syukur sikap pemerintah cepat dan tegas. Presiden menolak utang-utang itu. Presiden memerintah perundingan agar utang dibatalkan. Yang ditugaskan untuk menangani itu saya," kisahnya.

Dorodjatun Kuntjoro Jakti bercerita, pada usia 21 sudah ditarik oleh Bung Karno untuk membantu di Istana. Kemudian, dia ditarik oleh Megawati untuk menjadi Menko Perekonomian. Semua itu berbekal ilmu yang didapatnya di Boedoet.

"Di Boedoet, saya mendapatkan kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik. Di Boedoet juga saya mendapatkan kemampuan matematika dan sains yang kuat, karena waktu itu diajarkan oleh guru-guru yang profesional," tuturnya.[zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya