Berita

ilustrasi/net

Hukum

Febri Diansyah: Selama 13 Tahun KPK Terbiasa Dengar Bantahan

JUMAT, 10 MARET 2017 | 20:44 WIB | LAPORAN:

Satu per satu anggota Dewan yang disebut dalam surat dakwaan dua terdakwa kasus E-KTP melayangkan bantahan.

Bahkan, ada yang berencana melaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Bareskrim Polri.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan, bantahan dari orang-orang atau institusi yang diduga terlibat korupsi sudah sering diterima lembaganya.


"Selama 13 tahun KPK bekerja, bantahan dari pihak yang disebut dalam dakwaan sudah sering terjadi," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/3).

Ia menambahkan, sejumlah nama masuk dalam surat dakwaan bukan tanpa alasan. Penyidik memiliki bukti cukup untuk memasukan mereka. KPK pun tidak bekerja atas dasar bantahan dari sejumlah pihak, melainkan berdasarkan alat bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang pernah diperiksa penyidik.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan pihak-pihak yang telah melayangkan bantahan menjadi tersangka baru di pengembangan kasus korupsi proyek pengadaan E-KTP. Hal tersebut ditentukan bukti pendukung yang didapat penyidik dalam persidangan perkara korupsi E-KTP.

"KPK tidak tergantung dari bantahan, karena dalam membangun konstruksi dakwaan itu berdasarkan informasi dan bukti awal yang dimiliki KPK," tegasnya.

Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, beberapa kali membantah dirinya ikut menerima aliran dana dari korupsi E-KTP. Begitu juga dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, politikus PDI Perjuangan Arif Wibowo, politikus Golkar Agun Gunandjar dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Sementara, mantan Ketua DPR RI Marzuki Ali memilih untuk melapor ke Bareskrim Polri lantaran namanya disebut sebagai penerima uang korupsi E-KTP. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya