Berita

Salman bin Abdulaziz Al Saud/Net

Politik

INVESTASI ARAB SAUDI

Bajunya Basah, Proyeknya Kering

Raja Salman Disambut Hujan Deras
KAMIS, 02 MARET 2017 | 09:23 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ada yang basah, ada juga yang kering. Begitu pemandangan saat Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud tiba di Negara kita, kemarin. Yang basah tentu bajunya Raja Salman karena saat tiba di Istana Bogor, hujan sedang deras-derasnya. Sementara "yang kering" terkait jumlah investasi yang digelontorkan Raja Salman yang hanya bernilai 7 miliar dolar Amerika atau setara dengan 94 triliun. Padahal, harapan Presiden Jokowi besar sekali: 25 miliar dolar Amerika.

Raja Salman yang hampir sepekan lebih dinanti-nantikan kedatangannya itu, mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma lebih awal, sekitar pukul 12.30 Wib, dari jadwal sebelumnya, 13.45 Wib. Raja Salman tampil dengan pakaian kebesarannya: jubah putih dibalut lapisan jubah lagi warna cokelat bergaris emas. Sorban putih bercorak merah menjuntai dari kepala sampai punggung. angan kanannya mantap menggenggam tongkat. Langkahnya pendek-pendek. Mungkin karena usianya yang sudah genap 82 tahun. Presiden Jokowi dan sejumlah menteri menyambut langsung kedatangan Raja Salman di Bandara. Ini pertama kalinya Jokowi menyambut kepala Negara langsung di bandara. Jokowi dan Raja Salman cipika-cipiki. Jokowi memperkenalkan rombongan yang ikut menemaninya menyambut Raja Salman. Cepat nan kilat. Jokowi pergi ke mobil RI-1, sementara Raja Salman menuju mobil Mercy S600 hitam yang siap mengantarkannya ke Istana Bogor. Jokowi jalan duluan, selang 15 kemudian baru rombongan Raja Salman yang jalan.

Tol Jagorawi arag Bogor yang biasa padat, kemarin kosong melompong karena ditutup untuk memudahkan jalan Raja Salman. Namun, untuk arah ke Jakarta tetap buka. Kendaraan yang menuju ke Jakarta sempat berhenti menyaksikan iring-iringan Raja Salman yang sangat panjang dan benar-benar panjang. "Mencapai 4 kilometer," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading yang melihat iring-ringan dari jalan layang Sentul.


Dua menit sebelum pukul 2 siang, Rombongan tiba di Istana Bogor. Hujan deras disertai angin kencang sudah turun mengguyur, sebelum kaki Raja Salman menginjakkan kaki di Kota Hujan itu.

Meski begitu, sambutan terhadap Raja Salman dan rombongan tetap meriah. Ribuan warga berjejer dari keluar pintu tol hingga area luar Istana Bogor. Bahkan di pinggir-pinggir tol juga warga nekat berjejer, melambai-lambaikan tangan juga bendera Indonesia dan Arab Saudi. Warga tak peduli basah kuyup. Mereka berhujan-hujan ria.

Di Istana Bogor lebih heboh lagi penyambutannya. Pasukan berkuda serta marching band tetap menjalankan tugasnya meski berhujan-hujanan.

Gegara hujan yang bersambut petir itu, beberapa agenda terpaksa dibatalkan. Misalnya, rencana awal Jokowi akan menyambut Raja Salman di pintu sayap kanan Gedung Utama Istana Bogor. Penyambutan kemudian dipindah ke teras depan. Nah, jarak dari mobil berhenti ke teras cukup jauh. Sekitar 10 meter.

Para ajudan sigap menaungi Raja Salman dan Jokowi dengan payung hitam. Raja Salam memegang ujung jubahnya agar tak terciprat. Jokowi sibuk memegang payung sendiri juga memegang tangan Raja Salman. Payung tak melindungi Raja Salman juga Jokowi dari air. Baju Raja Salman basah. Jas dan peci Jokowi juga basah. Mereka jadinya basah-basahan.

Momen Raja Salman dan Jokowi basah-basahan ini diabadikan oleh jepretan juru foto Istana Agus Suparto, yang kemudian diunggah di akun Facebook resmi Presiden Jokowi. "Setiap tetes hujan adalah berkah dari Allah SWT. Semoga pertemuan ini menjadi berkah bagi Indonesia dan Arab Saudi," tulis Jokowi, memberi keterangan foto tersebut.

Agenda lain yang terpaksa berubah adalah penanaman pohon di halaman belakang Istana. Rencananya Raja Salman akan menanam pohon yang dikenal berkayu kuat, yakni pohon ulin alias pohon besi.

Ada pun 16 pangeran akan menanam pohon kenari. Sebelum menuju gedung utama untuk melaksanakan pertemuan "tete a tete" alias empat mata, Raja Salman diajak berkeliling dulu naik mobil mini golf. Jokowi sendiri yang menyetir.

Acara inti berupa pertemuan bilateral digelar di dalam Istana Bogor. Dalam kesempatan itu, Pemerintah menawarkan berbagai proyek pembangunan di sejumlah tempat seperti Dumai, Balongan, dan Bontang. Harapannya, Saudi ikut investasi dalam pembangunan infrastruktur itu. Usai obrol-obrol, tercapai kesepakatan. Saudi berinvestasi 7 miliar dolar AS atau setara Rp 94 triliun. Rinciannya 6 miliar dolar investasi dalam proyek pengembangan kilang minyak dan petrokimia yang terintegrasi di Cilacap, Jawa Tengah.

Sisanya komitmen kontribusi pendanaan terhadap pembiayaan proyek pembangunan senilai 1 miliar dolar AS. Total ada 11 penandatanganan kerja sama yang diteken oleh masing-masing menteri disaksikan oleh Jokowi dan Raja Salman. Sebelas kerja sama itu meliputi berbagai bidang, seperti pendidikan, pembangunan UMKM, kesehatan, dan lain sebaginya.

Saudi sebelumnya memang sudah berkomitmen untuk berinvestasi senilai 6 miliar dolar AS untuk kilang minyak Cilacap yang sebagian sahamnya dimiliki Saudi Aramco. Angka 7 miliar dolar AS itu sebenarnya tak aneh jika melihat jejak realisasi investasi Saudi di Indonesia. Bila menilik investasi negara-negara Timur Tengah di Indonesia, Arab Saudi ada dalam urutan mendekati buncit. Dari 14 negara Timur Tengah yang merealisasikan investasi, Arab Saudi hanya di urutan ke-9. Pada 2004, nilai investasi Arab Saudi memang sempat merealisasikan investasi dengan nilai tertinggi hingga 3,3 miliar dolar AS di sektor industri pupuk, kilang minyak, properti, dan perdagangan.

Minimnya realisasi investasi ini sampai jadi anekdot. Sang investor datang dengan salam khas cipika cipika saat disambut pejabat. Tapi kemudian pulang tanpa realisasi investasi dan hanya jadi bahan gerutuan sang tuan rumah.

Seperti tak menghiraukan kecilnya kesepakatan investasi yang digelontorkan Saudi dalam forum pertemuan bilateral, rangkaian agenda berikutnya semakin membuat Raja Salman betah dan merasa puas. Misalnya, di akhir acara Jokowi memberikan Tanda Kehormatan Bintang Adipurna kepada Raja Salman. Pemberian tanda kehormatan juga sebagai balasan dua tahun lalu Jokowi menerima tanda kehormatan serupa dari Saudi. Usai itu, Jokowi mengantarkan Raja Salman ke mobil. Saat menuruni tangga, tangan Jokowi menggenggamnya. Erat-erat.

Dari Istana Bogor, Raja Salman dan rombongan bergerak kembali ke Jakarta. Tepatnya ke Hotel Raffles, Kuningan, tempat mereka akan menginap. Raja Salman Cs tiba di Hotel Raffles sekitar pukul 18.00 WIB.

Ada banyak hotel mewah di Jakarta. Kenapa Raja Salman memilih menginap di Raffles? Bisa jadi karena sebagian saham hotel ini ternyata dimiliki Kingdom Hotel Invesment (HCI), yang merupakan anak usaha dari Kingdom Holding Company (KHC). Nah, KHC merupakan perusahaan yang dirintis oleh Pangeran Alwaleed bin Talal. Ia adalah putra Pangeran Talal Bin Abdulaziz yang merupakan sepupu Raja Salman.

Untuk agenda hari ini, sekitar pukul 13.00 Raja Salman akan berkunjung ke Gedung DPR untuk melakukan napak tilas. Selama di DPR, Raja Salman akan berpidato di depan anggota DPR, DPD dan MPR RI. Setelah itu beliau akan mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat. Malamnya, Raja Salman akan bertemu Wapres JK di Hotel Raffles. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya