Dalam waktu dekat ini Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud akan berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir sebagai sejaÂrah. Sebab, kunjungan terakhir Raja Arab Saudi ke Indonesia itu pada tahun 1970 atau 47 tahun silam. Berikut ini penuturan Tata, sapaan Arrmanata, terkait agenda kunjungan Raja Salman ke Tanah Air;
Kapan sih Raja Salman datang ke Indonesia?
Raja Arab Saudi, Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud akan datang dari tanggal 1-9 Maret di Indonesia. Di Jakarta akan melakukan kunjungan kenÂegaraan dari tanggal 1-4 Maret. Kunjungan kenegaraan ini akan diterima langsung oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Bogor. Kunjungan ini meruÂpakan kunjungan bersejarah, karena terakhir kunjungan raja Arab Saudi ke Indonesia itu sudah sangat lama. Sekitar 47 tahun yang lalu. Terakhir tahun 1970.
Apa benar saat berkunjung nanti Raja Salman akan memÂbawa rombongan besar?
Apa benar saat berkunjung nanti Raja Salman akan memÂbawa rombongan besar? Rombongan yang banyak itu dari berbagai aspek, mulai dari keamanan, logistik mereka, dan juga lainnya. Kalau rombongan yang dalam konteks untuk perÂtemuan bilateral bukan sampai 800 orang atau 1.500 orang, tetapi jumlahnya sama dengan kita. Kita ada sekitar 15 orang dari Indonesia, mungkin dari Arab Saudi akan ada sekitar itu juga.
Di Indonesia Raja Salman akan ke mana saja? Akan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Maret, kemudian akan langsung ada pertemuan bilateral dengan Presiden di Istana Bogor. Keesokan harinya, beliau akan meyampaikan pidato di DPR serta menerima kunjungan kehormatan dari Wakil Presiden. Selain itu, selama di sini, beliau juga akan melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal. Di sini beliau juga akan melihat bagaimana berbagai agama bisa hidup seÂcara berdampingan. Bagaimana Istiqlal sebelahnya Katedral, itu merupakan simbol yang sangat identik keanekaragaman. Tentu beliau juga akan ada kegiatan lainnya, seperti pertemuan denÂgan para pengusaha Arab Saudi maupun pengusaha Indonesia.
Apa sih tujuan Raja Salman datang ke Indonesia? Untuk memperkuat kerjasama bilateral antar negara. Satu hal yang diakui oleh Arab Saudi, dalam dua tahun terakhir sejak Pak Presiden Joko Widodo memiliki intensitas pertemuan kedua negara. Masalah haji dan kerjasama tenaga kerja.
Selama ini hubungan Indonesia dengan Arab Saudi sepÂerti apa? Kita bisa lihat semua dalam dua tahun terakhir, Menteri Luar Negeri Indonesia sudah tiga kali melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Bapak Presiden sudah melakukan kunjungan kenegaÂraan pada tahun 2015 yang lalu, dan setidaknya ada 10 petinggi negara setingkat menteri yang melakukan kunjungan negara ke Arab Saudi.
Antara lain seperti Menteri Pertahanan, Kepala Bappenas, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepala BNPT dan yang lainnya.
Sementara hingga kini elite kerajaan Arab sudah berapa kali berkunjung ke Indonesia? Dari pihak Arab Saudi juga telah melakukan kunjungan ke Indonesia. Mulai dari tingkat Menteri Luar Negeri Arab Saudi sudah berkunjung dua kali ke Indonesia, pangeran Al Waleed Bin Talal melakukan kunjungan pada tahun 2016, dan baru-baru ini ada kunjungan dari Majelis Syuro Arab Saudi. Ini menunÂjukan intensitas hubungan kita dua tahun terakhir dan kunjunÂgan Arab Saudi minggu depan seperti memberikan crown, yaitu puncak dari momentum yang sangat baik ini.
Apa yang diharapkan dari kunjungan kenegaraan ini? Ke depan kita harapkan hubungan kerjasama di berbagai bidang terus meningkat. Karena hal yang penting ini adalah kerÂjasama kita, selain masalah haji yang sangat penting dan juga tenaga kerja. Serta yang sanÂgat penting ialah perlindungan tenaga kerja kita di sana. Namun juga meningkatkan kerjasama kita di berbagai bidang investasi dan perdagangan. Dalam hal ini, bahwa niat bekerjasama melakukan investasi itu juga. Mulai terfokus pada masalah bidang energi.
Apa ada topik utama yang akan dibahas oleh kedua kepala negara? Ada niat dari Arab Saudi untuk melakukan investasi pembanguÂnan infrastruktur di Indonesia Seperti antara lain pembangunan fasilitas jalan, penyedian air berÂsih, perumahan dan sebagainya. Ini yang terus dikembangkan oleh kita dan menjadi perhatian pertama dalam pembahasan kedua kepala negara.
Berarti ada kerjasama yang akan ditandatangani? Dalam konteks dari hasil yang akan dicapai, akan ada beÂberapa MoU untuk saat ini sudah ada lima yang akan disepakati. Antara lain tentang kerjasama kebudayaan, kesehatan, urusan Islam dan wakaf di sini terkait dengan promisi Islam moderat melalui dakwah dan pertukaran ulama, kerjasama operasi peÂlayanan udara dalam hal ini unÂtuk meningkatkan konektivitas atau kedekatan dengan menamÂbah jumlah penerbangan dan terakhir MoU pemberantasan kejahatan. Selain itu ada juga MoU yang masih dalam dalam tahap finalisasi.
Oh ya, apakah masalah ganti rugi bagi korban kecelaÂkaan crane di Masjidil Haram akan juga dibahas? Dalam konteks ganti rugi crane saat haji, dari informasi yang kami ketahui hingga saat ini sudah sampai tahap akhir, tinggal proses pembayaran. Kita verifikasi keluarga yang berhak mendapatkan. ***