Berita

Politik

Terkait Freeport, Jangan Sampai Pergantian Makelar Dibungkus Nasionalisme

RABU, 22 FEBRUARI 2017 | 13:46 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Sikap pemerintah terhadap PT Freeport Indonesia harus dikritisi dan tidak boleh ditelan mentah-mentah.

Pemerintah memutuskan mengubah status perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu dari kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

"Soal Freeport jangan terburu untuk bersikap, belum tahu apa sesungguhnya yang terjadi. Apakah niatnya seperti Soekarno (Presiden pertama RI) seperti dulu atau lebih dari Soekarno atau jauh lebih buruk," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Andi Arief, Rabu (22/2).


Jelas Andi, nasionalisme itu sejak dilahirkan dan berkembang sering menyulut namun membingungkan, karena esensinya bisa diplesetkan.

"Kita tunggu saja apa yang sejati dari masalah Freeport ini, sekedar meningatkan ada inkonsistensi dalam kasus 'papa minta saham' yang harus jadi catatan bagaimana kita bersikap soal Freeport ini. Jangan sampai pergantian makelar dibungkus nasionalisme," ungkapnya.

Menurutnya, dalam kasus 'papa minta saham' terkait Freeport, masih banyak yang menjadi misteri.

"Tanya pada Pak Jokowi (Presiden) apa arti marah besarnya pada Setya Novanto (Ketua DPR) saat kasus 'papa minta saham'. Tanya pula kenapa marahnya menjadi kasih sayang pada orang yang sama beberapa bulan kemudian. Teringat lagu sandiwara cinta," tukas Andi. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya