Lebih Baik Optimalkan Peternak Ketimbang Bikin Kebijakan Impor

Pemerintah diminta melakukan pembinaan peternak rakyat dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, khususnya unggas. Daripada melakukan kebijakan impor pangan.

"Pemerintah perlu mengoptimalkan potensi peternak lokal yang ada, daripada membuka peluang impor yang justru mengganggu keseimbangan pasar unggas di dalam negeri," kata Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade Zulkarnaen kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/2).

Dia menjelaskan, masuknya unggas asal negara tetangga Malaysia membuat para peternak yang tersebar di kawasan Pantai Utara Jawa sulit untuk menjual bebek pedaging. Sebab, mereka tidak mampu bersaing dengan produk-produk impor.

"Izin impor ini sudah diberikan sejak awal 2015 lalu. Tetapi dampaknya yang cukup signifikan dirasakan saat ini," beber Ade.

Diketahui, sejak 2015, pemerintah membuka keran impor dari Malaysia guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging bebek dan itik di dalam negeri.

Untuk itu, Himpuli berharap agar kebijakan tersebut dikaji kembali oleh pemerintah. Guna menjaga keberlangsungan usaha kecil peternakan rakyat yang ada di seluruh Indonesia. [wah]