Berita

Net

Politik

Sudah Saatnya Memanusiakan Tenaga Honorer

SELASA, 21 FEBRUARI 2017 | 19:47 WIB | LAPORAN:

Tenaga honorer sudah saatnya dimanusiakan dengan mengangkatnya menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS. Pasalnya, selama ini  pengangkatan status tenaga honorer hanya sebatas janji belaka dan politis.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Riza Patria dalam forum legislasi bertema 'Politiskah Revisi ASN (Aparatur Sipil Negara)' di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/2).

"Politis tidaknya pengangkatan honorer bisa kita lihat saat kampanye pilpres. Presiden Jokowi saat maju pilpres juga pernah menjanjikan  tenaga honorer akan diangkat menjadi PNS. Namun, pada kenyataannya, janji tinggal janji dan mereka kecewa dengan Jokowi," jelasnya.


Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, sudah saatnya tenaga honorer diperlakukan layaknya manusia. Artinya, tenaga honorer yang sudah melewati seleksi bisa diangkat menjadi PNS. Maka itu, Komisi II sangat berkeinginan merevisi UU ASN yang didalamnya juga mengatur soal pengangkatan tenaga honorer secara bertahap.

Riza mengakui kalau tidak semua suara di DPR yang menginginkan UU ASN direvisi. Bahkan, banyak yang menginginkan agar ASN dibubarkan. Terkait wacana itu, dia secara tegas menyatakan tidak setuju.

Menurutnya, kalau ASN tidak optimal dalam memperjuangkan tenaga honorer bukan malah dibubarkan tapi dicari solusi. Sebagai sebuah bangsa, perlu menyikapi nasib tenaga honorer. Apalagi, keberadaan tenaga honorer atas permintaan kepala daerah untuk menutup kekurangan tenaga medis dan guru.

"Mereka produktif dan mulia makanya harus dibantu. Mereka digaji cuma tiga ratus ribu. Saya  pernah usul kepada menteri agar tenaga honorer diseleksi dan diangkat secara bertahap," beber Riza.

Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Waluyo menambahkan, di banding negera lain di Asia, posisi Indonesia memiliki daya saing yang rendah.

"Untuk dapat memperbaiki persaingan usaha di Asia harus birokrasinya diperbaiki. Perekrutan tenaga honorer harus dilihat dari kebutuhannya," demikian Waluyo. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya