Berita

Aksi 212 Jilid II/Net

Politik

Aksi 212 Bukti Masyarakat Tidak Percaya Pemerintah

SELASA, 21 FEBRUARI 2017 | 14:35 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Aksi 212 Jilid II yang digelar di depan Gedung DPR merupakan tanda ketidakpuasan masyarakat akan kinerja pemerintahan Jokowi-JK terlebih terkait penegakan hukum.

Ini mengingat, salah satu tuntutan yang dibawa pada aksi tersebut cukup jelas adalah penegakan hukum kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Begitu kata Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Selasa (21/2).


“Meskipun secara aturan hukum kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok sudah masuk ke dalam proses persidangan, namun sikap pemerintah yang tidak segera memberikan status pemberhentian sementara sebagai gubernur DKI Jakarta menjadi alasan kuat ada kesan pemerintah memberikan keistimewaan kepada Ahok," tegas Jajat.

Dijelaskan Jajat, kemenangan Ahok dalam putaran pertama Pilkada DKI Jakarta menjadi bukti bahwa isu yang selama ini beredar bahwa Aksi Bela Islam mengandung unsur politis tidak benar. Ini karena tuntutan aksi jelas untuk menegakkan hukum dan tidak ada unsur politis.

Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil sikap tegas dan segera memberhentikan sementara status Ahok sebagai gubernur Jakarta sebagaimana aturan yang berlaku demi mencegah terjadinya kegaduhan yang berlarut-larut.

“Sebagai kepala pemerintahan seyogyanya Presiden Jokowi segera mengambil sikap tegas terkait hal ini, karena pengabaian penegakan hukum akan berdampak sangat luas. Salah satunya adalah ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah tentu ini sangat berbahaya. Jangan karena ada kepentingan politik yang besar pemerintah mengesampingkan penegakan aturan hukum yang berlaku,” pungkasnya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya