Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI) Mulyadi P. Tamsir beserta jajaran di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/2).
Setelah sekitar 60 menit bertukar pikiran, PBHMI melalui ketua umum menjelaskan maksud kedatangan mereka. Bersama Presiden Jokowi, PBHMI mendiskusikan tentang persoalan umat dan bangsa yang akhir-akhir ini terjadi. PBHMI juga menyatakan komitmen untuk umat dan bangsa Indonesia.
"Beberapa waktu yang lalu kita melaksanakan silaturahmi nasional pimpinan-pimpinan cabang, dan melaksanakan kegiatan Dies Natalis HMI yang ke-70. Dalam silaturahmi nasional itu kita menghasilkan sepuluh komitmen HMI untuk umat dan bangsa. Ini yang kita sampaikan kepada Pak Presiden," jelas Mulyadi.
PBHMI juga berharap kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi di Indonesia dapat segera ditangani. Ekonomi yang berpihak kepada seluruh rakyat sendiri merupakan salah satu dari sepuluh komitmen HMI yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.
"Kita harapkan ada penyelesaian persoalan-persoalan kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial, dan diskriminasi hukum," ujar Mulyadi.
Menurutnya, Presiden Jokowi sangat menyambut baik pembicaraan dan komitmen yang disampaikan. Sebab, PBHMI jelas menyatakan komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI dengan segala keanekaragamannya.
"Beliau merespons baik hal-hal yang kita sampaikan tadi. Termasuk poin-poin yang kita sampaikan kepada beliau yang memuat sepuluh komitmen HMI untuk umat dan bangsa. Di sini jelas bahwa kita punya komitmen untuk menjaga NKRI dengan keanekaragaman suku, budaya, dan agama," ungkap Mulyadi.
Dari pertemuan tersebut, presiden berharap HMI dapat mengambil bagian dan berperan penting dalam pembangunan bangsa.
"Yang diharapkan dari kita agar menjadi bagian dari pembangunan bangsa. Kita fokus bagaimana mengelola sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Itu yang beliau harapkan dari HMI," demikian Mulyadi.
[wah]