Berita

Net

Politik

Pemerintah Harus Tegas Larang Freeport Mengekspor Konsentrat

SENIN, 20 FEBRUARI 2017 | 18:24 WIB | LAPORAN:

Pemerintah harus mengambil sikap tegas terhadap PT Freeport Indonesia apabila tidak mau mengikuti statusnya sebagai Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

"Memang pemerintah harus tegas, diantaranya melarang Freeport melakukan ekspor konsentrat. Meskipun Freeport akan mengurangi produksi sampai 60 persen yang artinya akan ada PHK (pemutisan hubungan kerja) masif," kata Ketua Bidang Ekonomi Informasi Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuinteklh) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Memed Sosiawan di Kantor DPP PKS, Jalan TB. Simatupang, Jakarta (Senin, 20/2).

Menurutnya, Freeport juga harus membangun smelter untuk pengolahan bahan mentah di Indonesia, sebelum diekspor ke luar negeri. Kemudian, Freeport harus melakukan divestasi sahamnya di Indonesia sampai 51 persen..


"Termasuk keharusan Freeport mengikuti peratutan dan kebijakan perpajakan Indonesia. Yang penting pemerintah harus tegas menegakkan regulasi terkait IUPK, meskipun Freeport memakai isu PHK," jelas Memed.

Mengenai rencana PT Freeport Indonesia yang akan membawa persoalan ke arbitrase itu lebih baik daripada selalu menggunakan isu pemecatan pegawai sebagai alat menekan pemerintah.

"Iya itu tidak masalah, lebih baik itu dihadapi pemerintah. Asalkan selama proses arbitrase, Freeport tetap dilarang ekspor konsentrat," ujar Memed.

Namun, jika pemerintah tumbang dalam arbitrase, maka kontrak karya Freeport harus berakhir tahun 2021. Tidak diperpanjang lagi karena merugikan rakyat Indonesia.

"Sekarang saatnya negoisasi karena induk PTFI yaitu Freeport Mcmoran sahamnya sudah sangat jatuh, sudah mau kolaps," demikian Memed. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya