Berita

Politik

Meski Mundur Dari Freeport, Chappy Hakim Tetap Dikejar Hanura

MINGGU, 19 FEBRUARI 2017 | 21:55 WIB | LAPORAN:

Pengunduran diri Chappy Hakim dari posisi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia tak menyelesaikan masalahnya dengan anggota Komisi VII DPR Mochtar Tompo. Politisi Hanura ini memastikan, dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik yang dilakukan Chappy terhadap dirinya akan terus diproses di Bareskrim Polri.

Mukhtar Tompo menegaskan, mundurnya Chappy dari posisi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia tak menyelesaikan masalah hukum yang saat ini sudah bergulir. Menurut dia, mundurnya Chappy justru membuktikan bahwa kritik yang ia sampaikan kepada PT Freeport Indonesia dalam rapat di Komisi VII DPR, Kamis dua pekan lalu, memang tepat.

"Saya telah membuat laporan ke Bareskrim Polri karena Chappy telah melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik seusai rapat kerja di DPR. Dia bisa saja mundur dari Freeport, tapi kasus hukumnya dengan saya tetap bergulir," kata Mukhtar saat dihubungi, Minggu (19/2).


Dalam rapat tersebut, sambung Mukhtar, dirinya meminta konsistensi dari PT Freeport Indonesia dalam pembangunan smelter di Gresik. Namun, penjelasan yang diberikan Chappy tidak konsisten.

"Usai rapat, saya malah mendapat kata-kata kasar dari Chappy. Mundurnya Chappy dari Freeport membukti bahwa ia tak mampu membawa kepentingan bangsa melawan korporasi asing," cetus aktivis Pemuda Muhammadiyah ini.

Sementara itu, Chappy Hakim mengemukakan bahwa kemundurannya dari Freeport didasari alasan pembagian waktu.

"Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia memerlukan komitmen waktu yang luar biasa. Saya telah memutuskan bahwa demi kepentingan terbaik bagi PT Freeport Indonesia dan keluarga, saya mengundurkan diri dari tugas-tugas saya sebagai Presiden Direktur dan melanjutkan dukungan saya kepada perusahaan sebagai penasihat," kata mantan Kepala Staf TNI AU itu dalam keterangan tertulis, Sabtu kemarin. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya