Berita

Politik

Pasca Putaran Satu

JUMAT, 17 FEBRUARI 2017 | 15:44 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

AHOK telah kalah. Ada 60% warga menginginkan gubernur baru. Sekali pun mobilitas uang, kecurangan dan preman dikerahkan. Hasilnya cuma 40%. Hadiah "kemenangan" Ahok adalah banjir besar di Kampung Pulo. Dulu Ahok sesumbar, SMA 8 enggak akan banjir lagi. Tuh sekarang banjir 70 cm dengan arus deras.

Uang, disinformasi, Cina rasis, Kristen fanatik dan PDIP jadi penopang Ahok. Ibu-ibu ditakut-takuti KJP bakal dihapus bila Ahok kalah. PPSU bakal dipecat. Cina ditakut-takuti dengan fitnah bahwa Anies Islam radikal yang akan menindas mereka. Muslim dituding sebagai anti pluralisme bila enggak dukung Ahok. Nyatanya 99% Nasrani dan Cina coblos Ahok. Daerah basis-basis Cina, Ahok menang mutlak. Itu indikator kartu ras dan agama dimainkan di situ.

Sekali pun, mereka sukses pecah belah kelompok anti-Ahok dengan kemunculan Paslon No. 1, hasilnya cuma segitu. Ironis.


Padahal, semua resource dikerahkan. Habib Rizieq dan ulama dikriminalisasi. Tokoh-tokoh nasional ditangkap dengan tuduhan makar. Tujuannya, ganggu konsentrasi mereka di pilkada DKI. Saking enggak fokus di daerah lain, Rano Karno (PDIP) sampe gagal di Banten. Kasian.

Bayangkan bila habib dan ulama konsentrasi full hadapi pilkada. Tidak dipecah dengan kubu AHY. Bayangkan bila Ratna Sarumpaet, Rahmawati dan Sri Bintang dibiarkan aktif menggalang massa Jakarta. Bayangkan bila Tim Anies Sandi ditopang dana sebesar dompet Ahok.

Bila putaran kedua tak bisa dihindari, maka saya kira operasi senyap mesti dilancarkan. Ahmad Dhani telah sukses garap Bekasi. Dia bisa kembali fokus bantu masalah Jakarta.

Para pimpinan umat dan tokoh masyarakat tidak perlu lagi hingar bingar di media. Atau bikin pagelaran demonstratif yang kemungkinan besar akan dikriminalisasi oleh polisi. Format gerakannya mesti diam-diam, covert, under-ground, tidak dipublikasi. Seperti gerakan pendeta kristen di gereja atau biksu di vihara. Selama ini, diam-diam mereka mengkonsolidasi massa kafir. Bahkan ada prohok yang makan kemenyan di ruang sidang pengadilan kasus penodaan agama.

Di atas kertas, Ahok sudah kalah. Maximal, hanya 5% pro AHY akan bloking ke Ahok. Terutama mereka yang non muslim. [***]

Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KOMTAK)


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya