Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Survei: Semakin Banyak Pasangan Menikah Jepang Hidup Dalam Sexless Marriage

SELASA, 14 FEBRUARI 2017 | 15:07 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jepang saat ini tengah bergulat dengan situasi di mana lebih banyak pasangan yang kehilangan "percikan" di ranjang.

Menurut survei terbaru yang dirilis oleh Asosiasi Keluarga Berencana Jepang, hampir setengah dari pasangan menikah di negara tersebut tidak berhubungan seks selama lebih dari sebulan dan tidak berharap untuk mengubah pola terebut dalam waktu dekat.

Asosiasi Keluarga Berencana Jepang menyebut situasi ini sebagai bentuk "sexless marriage" atau kehidupan pernikahan dengan tingkat hubungan seksual yang rendah.


Sebuah rekor tinggi dalam survei ditemukan bahwa 47,2 persen dari pria dan wanita yang sudah menikah mengatakan mereka berada dalam situasi "sexless marriage". Angka itu naik 2,6 poin persentase dari jajak pendapat sebelumnya pada tahun 2014.

Secara signifikan angka itu tercatat lebih tinggi ketika asosiasi melakukan survei pertama soal kebiasaan hubungan di kamar tidur pada tahun 2004.

"Kecenderungan berada pada pernikahan tak ada hubungan seksual telah meningkat lebih lanjut," kata presiden asosiasi, Kunio Kitamura seperti dimuat The Guardian awal pekan ini.

Beberapa ahli meragukan gagasan bahwa fenomena tersebut terjadi karena Jepang telah mengalami kerugian kolektif libido. Pasalnya, hal semacam itu juga terjadi di antara negara-negara industri di mana pasangan pekerja berjuang untuk menemukan waktu untuk menemukan keintiman.

Dalam survei yang sama ditemukan bahwa tingkat tertinggi kehidupan pernikahan tanpa hubungan seksual terjadi pada orang-orang di akhir usia 40an, saat tuntutan pekerjaan dan keluarga bisa berada di terbesar mereka.

Lebih dari 22 persen wanita yang terlibat dalam survei mengatakan bahwa mereka menemukan seks merupakan hal yang "merepotkan". Angka itu meningkat secara drastis dari 21,3 persen pada tahun 2014.

Sedangkan si antara pria menikah, 35,2 persen mengatakan pekerjaan yang membuat mereka terlalu lelah untuk melakukan hubungan. Sementara jumlah yang lebih kecil mengatakan mereka melihat istri mereka semata-mata sebagai anggota keluarga daripada sebagai mitra seksual, atau bahwa kehidupan seks mereka telah melempem setelah melahirkan seorang anak.

"Ini adalah pertama kalinya lebih dari 30 persen pria menjawab bahwa mereka sudah terlalu lelah dari bekerja untuk berhubungan seks," kata Kitamura.

"Selain meningkatkan jam kerja, ada juga kebutuhan untuk meninjau bagaimana orang bekerja," sambungnya.

Tekanan untuk merombak praktik kerja Jepang untuk memungkinkan lebih banyak waktu untuk kehidupan keluarga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, namun sedikit tindakan telah diambil untuk memotong jam kerja.

Pemerintah diharapkan untuk menetapkan batas atas untuk lembur sekitar 60 jam per bulan dalam upaya untuk mengatasi jam kerja yang panjang. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya