Berita

Pertahanan

Anton Digdoyo: Pendataan Ulama Bisa Perkeruh Hubungan Polri-Ulama

MINGGU, 05 FEBRUARI 2017 | 02:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pendataan ulama yang dilakukan Polda Jawa Timur dinilai kurang pas bahkan bisa memperkeruh hubungan Polri dengan ulama yang sedang kurang bagus saat ini.

Demikian diungkapkan pengurus Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Brigjen Pol (Purn) Anton T Digdoyo, Sabtu (4/2).

Anton sendiri mengaku sudah menanyakan informasi tersebut kepada beberapa jenderal aktif Mabes Polri. Dikatakan, informasi itu tidak benar, yang ada sekadar mendata alamat supaya mudah koordinasi.


Menurutnya, ada tiga hal yang perlu dicermati. Pertama, metodologinya sangat formal pakai surat segala. Kedua, pemilihan waktunya kurang pas.

Ketiga, umat Islam bisa mengaitkannya dengan rencana sertifikasi ulama, kiai, dan ustad, yang sangat ditentang umat Islam.

Apalagi, sepertinya pemerintah tidak melihat bagaimana pemuka agama lain yang berkhotbah sangat politis dan keras.

Sementara, ulama, kiai, dan ustad, lanjut Anton, sekeras apapun yang disampaikan, itu merujuk kitab suci. Jadi mereka tidak bisa disalahkan karena hanya sekadar menyampaikan apa yang ada di kitab suci.

"Semoga Polri mampu meningkatkan kepekaan sosialnya yang murni penegak hukum yang pro rakyat bukan pro penguasa," kata Anton.

Ditambahkannya, daripada mendata ulama lebih baik polisi mendekati ulama. Dengan cara kekerabatan seperti itu akan lebih mengena dan berhasil baik tanpa curiga. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya