Berita

Foto/Net

Hukum

Senayan Ingatkan Budaya Senioritas Harus Dihilangkan

Apresiasi Pembenahan Di STIP
RABU, 01 FEBRUARI 2017 | 08:15 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro mengapresiasi langkah-langkah pembenahan yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Sekolah Tinggi Ilmu Pela­yaran (STIP) Jakarta.

Dia mengingatkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan agar konsisten melakukan program yang telah disusun.

"Yang paling utama (pro­gram pembenahan-red) budaya senioritas itu harus dihilangkan, tidak boleh ada lagi. Kemu­dian, spanduk ancaman saksi terhadap pelaku kekerasan harus dipasang besar-besar di setiap sekolah transportasi," kata Nizar kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Selain itu, Nizar juga mengingatkan agar pembenahan mengacu pada statuta dan kurikulum.

Seperti diketahui, BPSDM Perhubungan menata ulang kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan yang selama ini menjadi bibit kekerasan akan di­hentikan. Selain itu, BPSDM meningkatkan pengawasan antara lain dengan mengubah sarana dan prasarana, pintu masuk dan keluar asrama kini hanya ada satu pintu. Dan, menambah jumlah pengasuh dari TNI AL.

Perbaikan tersebut dilakukan sebagai bentuk tidak lanjut atas peristiwa tewasnya taruna STIP Jakarta, Amirullah Aditya Pu­tra karena dianiaya seniornya pada Selasa (10/01).

Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo memastikan upaya perbaikan terus dilakukan. Menurut­nya, saat ini, pihaknya sedang menggelar psikotes.

"431 taruna tingkat dua STIP Jakarta sedang mengikuti psikotes yang akan digelar sejak 30 Januari sampai 1 Februari (hari ini)," ungkapnya.

Tommy-panggilan akrab­nya- mengungkapkan, psikotes dilakukan untuk melihat kondisi psikologis para tar­una. Sehingga, jika hasilnya ditemukan ada taruna berpo­tensi melakukan kekerasan, pihaknya bisa melakukan lang­kah-langkah preventif.

"Yang kami lakukan sesuai dengan instruksi Menteri Per­hubungan Bapak Budi Karya Sumadi. Pak menteri memerin­tahkan agar dilakukan langkah-langkah untuk memulihkan kondisi STIP agar kembali kondusif," ungkapnya.

Tommy menjelaskan, untuk taruna yang diketahui ber­potensi melakukan tindak kekerasan, pihaknya akan melakukan pengawasan dan pembinaan khusus. Nanti, dosen dan pengasuh akan terus memonitor dan melaporkan perkembangan taruna terse­but. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya