Kanselir Jerman Angela Merkel/BBC
Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghentikan semua penerimaan pengungsi dari tujuh negara mayoritas Muslim menuai kritik dari global, mulai dari kelompok hak asasi, lembaga internasional, aktivis kepala negara dan pejabat lainnya di seluruh dunia.
Dari lembaga internasional, PBB menyerukan Trump untuk terus melindungi pengungsi, terlepas dari ras, kebangsaan, atau agama
Sedangkan Liga Arab, yang memiliki 22 negara anggota termasuk sebagian besar negara-negara yang terkena dampak langsung larangan, menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang pembatasan tersebut.
International Rescue Committee menyebut keputusan Trump sebagai sesuatu yang berbahaya dan tergesa-gesa karena akan mempengaruhi ribuan orang yang tidak bersalah.
Amnesty International menyebutnya langkah Trump mengerikan dengan konsekuensi yang berpotensi bencana.
Human Rights Watch mengatakan perintah tersebut merupakan "pukulan" untuk pengungsi, dan bahwa hal itu akan mengatasi terorisme dan ancaman keamanan nasional lainnya.
Respon juga datang dari sederet pemimpin negara dan pejabat pemerintahan di dunia lainnya.
Perdana Menteri Inggris Theresa May yang baru bertemu Trump pekan lalu mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan larangan tersebut, dan akan melakukan intervensi jika itu mempengaruhi warga negara Inggris
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau berkicau di akun Twitternya bahwa negaranya membuka pintu bagi mereka yang melarikan diri dari penganiayaan, teror dan perang.
"Kanada akan menyambut Anda, terlepas dari iman Anda Keanekaragaman adalah kekuatan kita," kata Trudeau.
Kanselir Jerman Angela Merkel percaya bahwa tidak tepat jika menempatkan orang-orang dari latar belakang atau keyakinan tertentu untuk dicurigai secara umum.
Presiden Prancis François Hollande memperingatkan bahwa pendekatan proteksionis Trump akan menjadi "buntu".
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengutuk dekrit Trump. Ia menyebut hal itu akan tercatat dalam sejarah sebagai hadiah besar untuk ekstremis dan pendukung mereka.
Kementerian Luar Negeri Iran juga mengatakan akan memperkenalkan larangan timbal balik bagi pengunjung Amerika Serikat untuk Iran, tetapi mengatakan tidak akan berlaku untuk orang-orang yang mengantongi visa.
Di Irak, beberapa anggota parlemen juga mempertimbangkan larangan timbal balik, ide yang juga telah didukung oleh ulama berpengaruh Irak Muqtada al-Sadr.
Walikota London Sadiq Khan mengatakan bahwa larangan Trump pada pengungsi dan imigran dari negara-negara tertentu memalukan dan kejam.
Namun komentar positif datang dari Presiden Republik Ceko, Milos Zeman. Ia memuji rangka Trump karena dinilai melindungi negaranya.
"Dia (Trump) khawatir dengan keselamatan warganya, apa yang elit Uni Eropa tidak lakukan," ujarnya.
[mel]