Australia dan Selandia Baru secara bertahap melakukan upaya untuk menyelamatkan Trans-Pacific Partnership (TPP).
Upaya penyelamatan dilakukan dengan mendorong China dan negara-negara Asia lainnya untuk bergabung dengan pakta perdagangan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menepati janjinya untuk menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan itu.
TPP diketahui merupakan pilar kebijakan pemerintahan Amerika Serikat sebelumnya, Barack Obama. Kendati telah ditandatangani, namun kesepakatan itu belum disahkan oleh Amerika Serikat.
Memenuhi janji kampanye, Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif di Oval Office pada awal pekan ini dengan menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian TPP dan menjauhkan Amerika Serikat dari sekutu Asianya.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan ia telah mengadakan diskusi dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Selandia Baru Bill English dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong semalam tentang kemungkinan melanjutkan TPP tanpa Amerika Serikat.
"Kehilangan Amerika Serikat dari TPP adalah kerugian besar, tidak ada pertanyaan tentang itu," kata Turnbull (Selasa, 24/1).
"Tapi kita tidak akan berjalan pergi, pasti ada potensi bagi Cina untuk bergabung dengan TPP," tegasnya.
Obama telah membingkai TPP tanpa China dalam upaya untuk menulis aturan perdagangan Asia sebelum Beijing dan membangun kepemimpinan ekonomi Amerika Serikat di wilayah yang ia sebut sebagai poros Asia.
[mel]