Berita

Donald Trump/Reuters

Dunia

Kebijakan Ekonomi Trump Mungkin Bukan "Obat" Yang Tepat

JUMAT, 20 JANUARI 2017 | 20:29 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemotongan pajak, deregulasi dan pengeluaran federal lebih yang dianjurkan oleh Donald Trump bisa dibilang merupakan obat klasik bagi stagnansi ekonomi dan garis pengangguran panjang.

Tapi obat itu mungkin terlalu kuat untuk ekonomi yang telah berkembang selama delapan tahun, dengan upah sekarang naik dan tingkat pengangguran yang banyak ekonom katakan kerja penuh.

Menurut sejumlah analis Reuters dengan melihat data pekerjaan regional dan tren bersejarah menunjukkan bahwa stimulus bisa meningkatkan permintaan untuk pekerja di daerah di mana tenaga kerja sudah ketat. Yang pada gilirannya, bisa memicu inflasi, memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku cepat dari yang diharapkan, dan membuat resesi ancaman yang lebih besar.


Namun apa yang Amerika perlukan sekarang adalah operasi kecil dengan menanggung kebijakan yang difokuskan pada daerah tertekan di daerah pedesaan dan jantung industri, yang jatuh dari sinkron dengan ekonomi global.

"Ketika Anda memikirkan apa yang Trump warisi, itu adalah ekonomi di mana banyak dari krisis baru-baru ini telah diselesaikan," kata Jed Kolko, kepala ekonom untuk situs pekerjaan indeed.com.

"Tantangan yang tetap adalah orang-orang yang sulit untuk memperbaiki," katanya, mengutip sebagai contoh penurunan sabuk batubara atau kenaikan penyalahgunaan narkoba di masyarakat tertekan tengah Amerika. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya