Berita

Pelatihan pengamanan Korean Air/BBC

Dunia

Korean Air Gunakan Senjata Bius Listrik Di Penerbangan Bila Situasi Membahayakan

KAMIS, 19 JANUARI 2017 | 13:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pihak maskapai penerbangan nasional Korea Selatan, Korean Air mengaku telah menggunakan senjata bius listrik untuk melumpuhkan penumpang-penumpng nakal selama sejumlah penerbangan baru-baru ini.

Setidaknya ada lima insiden yang menyebabkan pihak Korean Air terpaksa menggunakan senjata itu.

Dengan demikian, Korean Air diyakini menjadi satu-satunya operator besar yang secara rutin memiliki senjata di atas penerbangan.
 

 
Dikabarkan BBC, Maskapai ini diketahui gencar melakukan pelatihan bagi para stafnya untuk menggunakan senjata demi menangani insiden atau gangguan di dalam penerbangan setelah adanya kritik.

Kritik itu datang dari penyanyi Amerika Serikar Richard Marx dan istrinya.

Keduanya kebetulan berada di dalam penerbangan dan membantu melumpuhkan penumpang nakal yang mengganggu. 

Kemudian Marx dan istrinya menggunakan media sosial untuk menjelaskan bahwa kru pesawat tidak memiliki kempuan yang mumpuni dalam memegang senjata untuk menghadapi situasi darurat.

"Mereka tidak tahu bagaimana menggunakan Taser dan tidak tahu bagaimana mengamankan tali," tulis pasangan tersebut.

Taser sendiri adalah nama merk pistol setrum listrik.

Setelah insiden yang melibatkan Marx, pihak maskapai mengatakan telah semakin gencar menggunakan senjata yang lebih mudah untuk menghadapi penumpang nakal.

Pihak maskapai memastikan bahwa protokol saat ini terbatas hanya jika menghadapi situasi yang mengancam atau ketika keselamatan pesawat terancam.

Korean Air sendiri pertama kali memperkenalkan senjata bius listrik dalam penerbangan pada tahun 2002.

Sekarang, pesawat membawa setidaknya satu set senjata pada setiap pesawat dan dua set di jet A380 jumbo. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya