Berita

Foto/Net

Bisnis

Menteri Enggar Jamin Stok Daging Cukup Hingga Ramadhan

Blusukan Ke Tiga Pasar
JUMAT, 13 JANUARI 2017 | 09:21 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Meskipun bulan Ramadhan masih jauh, Menteri Perdagan­gan (Mendag), Enggartiasto Lukita, sudah ambil ancang-ancang mempersiapkan ke­butuhan daging. Kemarin, dia memantau ketersediaan dan harga daging dan di Pasar Ko­ja Baru, Pasar Rawamangun, dan Pasar Jatinegara. Dari pantauannya, politisi Partai Nasdem ini menyimpulkan ketersediaan komoditas terse­but mencukupi hingga Leba­ran. "Saya mau memastikan ketersediaan daging cukup," ungkap Enggar.

Stok daging yang dimak­sud Enggar tersebut adalah untuk jenis daging sapi beku. Menurutnya, untuk memas­tikan pasokan, Perum Bulog sudah menjalin kerja sama dengan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) da­lam menyediakan stok daging sapi beku.

Enggar mengatakan, ket­ersediaan daging beku dapat menjadi alternatif bagus untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Selain lebih higienis, harga daging beku berada di kisaran Rp 80 ribu per kilogram (kg), lebih rendah, dari daging beku sebe­sar Rp 120 ribu per kg.


Dia menuturkan, daging beku tersebut berasal dari impor yakni daging kerbau asal India dan juga daging sapi dari Australia.

Wajib Serap Produk Lokal

Enggar menegaskan pe­merintah sangat mendukung pertanian dalam negeri. Menu­rutnya, dalam beberapa waktu mendatang, pihaknya akan mewajibkan importir horti­kultura untuk menyerap hasil produk pertanian lokal.

"Saat ini pihaknya baru melakukan sosialisasi dan mengimbau importir hortikul­tura untuk menyerap produk lokal. Namun kedepannya, pemerintah akan mewajibkan, akan menentukan persentase yang wajib mereka serap," ungkap Enggar.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya bersama Kemente­rian Pertanian sedang meng­kaji berapa persentase yang tepat. Di dalam menentukan besaran dan jenisnya, Enggar memastikan juga melibatkan importir.

Selain menyerap produk lokal, Enggar mengaku akan mendorong importir melaku­kan ekspor. Pasalnya, para importir sebenarnya telah memiliki jaringan di luar neg­eri sehingga akan lebih mudah untuk melakukan penetrasi dengan pasar-pasar pertanian di luar negeri. Adapun neg­ara yang potensial menyerap produk pertanian dari Indonesia adalah Afrika, India, Paki­stan, Asia, serta China. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya