Berita

Foto: Twitter

Pertahanan

Polri: Warga Dayak Usir Wasekjen MUI Dipicu Tuduhan Kafir Tak Pantas Masuk Surga

KAMIS, 12 JANUARI 2017 | 18:52 WIB | LAPORAN:

. Pengalaman buruk menimpa Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain, di Sintang, Kalimantan Barat (Selasa pagi, 12/1).  

Tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI itu ditolak ‎warga penduduk asli yang tergabung dalam Dewan Adat Dayak (DAD), saat baru mendarat di Bandar Udara Susilo, Sintang‎, Kalimantan Barat (Kalbar).

"Ya, benar. Telah dilakukan aksi penolakan kedatangan Wasekjen MUI Pusat, Tengku Zulkarnain, beserta rombongan," kata Karo Penmas Humas Polri, Brigadir Jenderal Pol Rikwanto, di kantornya, Kamis petang.

Aksi penolakan itu bermula saat puluhan anggota DAD tengah menantikan kedatangan Gubernur Kalbar, Cornelis, di Bandara, sekitar pukul 09.45 WITA. Rencananya, Cornelis yang juga menjabat Ketua DAD Provinsi Kalbar akan menghadiri kegiatan pelantikan pengurus organisasi tersebut di Gedung Pancasila, Alai, Sintang.

Pada saat menunggu kedatangan Cornelis itulah para pemuda Dayak ini mendengar informasi akan ada kunjungan Tengku Zulkarnain beserta rombongannya.

Spontan, massa melakukan aksi penolakan dengan mendatangi area apron (pelataran pesawat) untuk menghadang rombongan Tengku. Akibatnya, Zulkarnain batal berkunjung ke Sintang dan langsung bertolak ke Pontianak menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Menurut Rikwanto, penolakan itu merupakan imbas dari pernyataan Tengku yang menyebarluas lewat media sosial (medsos) beberapa waktu lalu. Khususnya, pernyataan sang ulama yang menyebut warga Dayak "kafir dan tidak pantas masuk surga".

"Warga Dayak Kabupaten Sintang tidak membenci MUI. Namun lebih kepada oknum," tegas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Selain itu, Rikwanto memastikan aksi penolakan tersebut berjalan kondusif dan tidak terjadi insiden lebih besar.

"Selama pelaksanaan aksi, situasi aman dan terkendali," pungkasnya. [ald]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Undang Parpol, MK Jelaskan Mekanisme Perselisihan Hasil Pilkada

Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:03

Rano Karno Pastikan Naturalisasi Diperlukan Timnas Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:48

Harga Minyak Dunia Langsung Mendidih Usai Iran Luncurkan Rudal ke Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:45

KPK Temukan Uang Tunai saat Geledah Rumah Milik Keluarga Abdul Ghani Kasuba

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:36

Menyambut 77 Tahun Usia Pakistan, Isu Pernikahan Anak Masih Jadi Perhatian

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:23

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:15

Haji Isam Kembali Sandarkan Alat Berat di Merauke

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:12

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:52

AHY Tendang Bola Persahabatan di HUT Nasional Korsel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:04

Dirjen Bimas Islam Kemenag: 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi per September 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:02

Selengkapnya