Berita

Adhie Massardi/RMOL

Bisnis

Adhie Massardi: Bumiputera Harus Menjadi Semakin Kuat

KAMIS, 12 JANUARI 2017 | 11:24 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Eksistensi Bumiputera harus tetap dijaga, dan tidak boleh kalah oleh perusahaan asuransi luar yang kini banyak beroperasi di Indonesia.

Pasalnya, perusahaan yang didirikan tiga guru era Boedi Utomo (1912) ini bukan saja merupakan cikal bakal industri asuransi nasional, tapi juga simbol gerakan ekonomi kaum pribumi.

Hal ini disampaikan Adhie M Massardi di hadapan puluhan kepala cabang AJB Bumiputera wilayah Purwokerto, Kamis (12/1) pagi ini. Adhie berada di Purwokerto dalam rangka sosialsasi skema penguatan Bumiputera. Sosialisasi juga akan dilakukan ke daerah-daerah lain. Besok, Adhie road show ke Yogyakarta.


Adhie yang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditunjuk sebagai salah satu anggota Pengelola Statuter Bumiputera untuk melakukan restrukturisasi guna penguatan dan pengembangan AJBB yang sempat diguncang isu bermasalah, mengatakan sudah berhasil melakukan skema penyelesaian yang lugas, sehingga hak-hak lebih dari 6 juta pemegang polis bisa terjamin.

"Pengelola Statuter sudah final membuat skema penguatan AJB Bumiputera, dengan melahirkan, antara lain PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (AJSB) dan PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB) yang struktur bisnis lebih fleksibel sehingga lebih kompetitif dan bisa cepat menyesuaikan dengan tren bisnis asuransi berbasis IT," ujar Adhie.

"Sekarang pemerintah tidak perlu khawatir Bumiputera yang memiliki lebih dari 6 juta pemegang polis berpotensi mengguncang stabilitas sistem keuangan nasional, karena dengan lahirnya dua usaha baru (AJSB dan AJB) dalam tempo dua tahun kedepan neraca keuangan AJB Bumiputera sudah mulai stabil," tambahnya.

Mengenai mundurnya dua Pengelola Statuter sehingga kini tinggal lima orang, Adhie mengatakan itu bukan hal yang aneh. Memang ada perbedaan pandangan, tapi itu hal biasa. Sementara konsep kerja di Pengelola Statuter harus kompak dan mufakat bulat dalam pengambilan keputusan.

"Keputusan PS memang harus bulat, karena ini menyangkut pengelolaan uang triliunan rupiah dan pelepasan aset untuk menambah cadangan uang yang kalau salah bukan saja menjadi kesalahan strategi, tapi juga berdampak pidana," ujar Adhie.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya