Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Logo Yang Dipersepsikan Palu Arit Di Rupiah Ternyata...

RABU, 11 JANUARI 2017 | 09:49 WIB

Rupiah emisi 2016 sempat dikabarkan disisipi logo palu arit yang merupakan simbol Partai Komunis Indonesia (PKI).

Namun, Bank Indonesia (BI) membantah rumor tak mengenakkan tersebut.

Bank sentral mengklaim, gambar yang dipersepsikan sebagai palu arit merupakan logo BI yang dipotong diagonal. Nah, pemotongan diagonal itu membuat ornamen tak beraturan.


"Gambar itu merupakan gambar saling isi (rectoverso)," tutur Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Selasa (10/1) dikutip dari JPNN.Com.

Dia menambahkan, rectoverso merupakan salah satu unsur pengaman rupiah. Hal itu bertujuan agar masyarakat semakin mudah mengenali keaslian uang.
Selain itu, hal tersebut juga untuk menghindari pemalsuan.

"Karena itu, gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus," kata Agus.

Teknik khusus itu melahirkan gambar kombinasi. Tepatnya, terpecah menjadi dua bagian pada sisi depan dan belakang lembar uang.

Selanjutnya, gambar simbol itu hanya dapat dilihat secara utuh kalau diterawang. Secara umum, rectoverso dipakai sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia.

Sebab, rectoverso sulit dibuat. Rectoverso juga memerlukan alat cetak khusus.

Di Indonesia, rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman rupiah sejak 1990-an. Sedang logo BI telah digunakan sebagai rectoverso uang rupiah sejak 2000.

Agus menambahkan, rupiah merupakan salah satu lambang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Uang rupiah ditandatangani bersama Gubernur BI dan Menteri Keuangan Indonesia.

”Untuk itu, BI mengingatkan kembali masyarakat supaya menghormati dan memperlakukan uang rupiah dengan baik,” ujar mantan menteri keuangan (Menkeu) itu.[wid] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya