Berita

Politik

Rachmawati: Tuduhan Makar Sangat Berat, Ironisnya Laporannya Dari Aiptu Kusmayadi

SELASA, 10 JANUARI 2017 | 16:55 WIB | LAPORAN:

Rachmawati Soekarnoputri tak kuasa menahan tangis saat curhat kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengenai tuduhan makar dari Kepolisian kepadanya.

Didampingi sejumlah aktivis, putri Bung Karno ini menemui Fadli Zon bersama tokoh-tokoh yang ditetapkan sebagai tersangka makar lainnya. Yaitu Kivlan Zein, Hatta Taliwang, Firza Husen,  Ahnad Dhani.

Dua tersangka kasus makar lainnya, Ratna Sarumpaet dan Adhytia Warman tak turut hadir.


"Kami yang hadir di sini beserta kawan-kawan ditangkap dengan surat penangkapan yang dibuat oleh Kombes PMJ (Polda Metro Jaya) dengan tuduhan pasal makar atau pemufakatan jahat. Tuduhannya yang sangat berat itu ironisnya didasarkan laporan Aiptu Kusmayadi," sebut Rachmawati.

Kemudian dia menarik nafas dan kemudian melanjutkan curhatnya. Ketika berbicara mengenai tuduhan makar kepadanya, dia dengan tegas mengatakan tidak menerima tuduhan itu. Menurut intuisinya,  tuduhan makar itu by design.
suara Rachmawati mulai meninggi.  

Sebab dalam menyikapi demo pada 411 muncul stigmatisasi kalau gerakan itu disusupi kelompok Suriah dan ISIS.

Kepada Fadli Zon, Rachmawati mengatakan kalau dia hadir bersama tokoh lainnya diantaranya Fahri Hamzah.

Dia melanjutkan, pihaknya kemudian merancang aksi ke MPR pada 212. Aksi itu awalnya akan melibatnan massa sekitar 20 ribu massa dengan agenda utama kembali ke UUD 1945 asli. Rachmawati sempat menghubungi  Ketua MPR Zulkifli Hasan dan meminta agar mau menemui massa.

"Kami mau ke MPR untuk menyampaikan petisi agar kembali ke UUD 1945 asli sebagai solusi bangsa. Dan kami juga sudah mengurus izin ke PMJ. Dan  Saya sudah bicara dengan Ketua MPR menemui kami.  Namun dia tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain dan berjanji kalau ada waktu akan datang. Kalaupun berhalangan Hidayat Nur Wahid dipersiapkan untuk menggantikan Zulkifli," katanya.

Sejenak Rachmawati diam. Tak lama kemudian dia kembali berbicara.  Namun suaranya terbata-bata dan menangis.

"Saya tidak menerima dituduh makar, pemufakatan jahat, atau menggulingkan pemerintah. Tuduhan itu fitnah dan pembunuhan karakter," isak Rachmawati. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya