Berita

Sukamta/Net

Pertahanan

Komisi I Yakin Panglima Sudah Koordinasi Dengan Kemhan

SABTU, 07 JANUARI 2017 | 20:04 WIB | LAPORAN:

. Secara administrasi, untuk meneruskan atau menghentikan kerjasama militer Indonesia dengan negara lain kewenangannya ada di tangan Kementerian Pertahanan bukan di TNI.

"Ya itu kalau kerjasama kan memang secara administrasi Menhan," kata Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta di Jakarta, Sabtu (7/1).

Hal itu dia ungkapkan menanggapi pemutusan kerjasama militer sementara antara TNI dengan militer Australia oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Kalau pun Panglima Gatot yang menghentikan, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan bahwa itu tidak perlu dipersoalkan.

"Yang punya personilkan TNI. Tidak masalah (secara hukum)," jelasnya.

Terlebih Sukamta mengaku dirinya yakin bahwa sebelum mengambil keputusan itu, tentu Panglima Gatot telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertahanan.

"Panglima tidak mungkin membuat langkah yang gegabah. Cuma kalau mau melakukan itu tidak perlu lapor dulu ke masyarakat, itu urusan internal mereka," tegasnya.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan Australia Marise Payne sudah menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan menginvestigasi terkait dugaan anggota militer negaranya yang melecehkan Pancasila dan TNI.

Tidak mau memperpanjang masalah, Sukamta, Legislator PKS ini, meminta Pemerintah mau menerima permohonan militer Australia.

Sebelumnya, Mabes TNI memutuskan untuk menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia. Selama ini kerja sama bidang pertahanan antarkedua negara dinilai tidak menguntungkan Indonesia.

"Iya betul menghentikan sementara, bukan memutuskan kerja sama," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto, di Jakarta, Rabu (4/1).

Wuryanto mengatakan TNI memutuskan penundaan kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF) setelah melakukan evaluasi yaitu ada hal teknis yang dianggap tidak menguntungkan TNI. [rus]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Undang Parpol, MK Jelaskan Mekanisme Perselisihan Hasil Pilkada

Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:03

Rano Karno Pastikan Naturalisasi Diperlukan Timnas Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:48

Harga Minyak Dunia Langsung Mendidih Usai Iran Luncurkan Rudal ke Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:45

KPK Temukan Uang Tunai saat Geledah Rumah Milik Keluarga Abdul Ghani Kasuba

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:36

Menyambut 77 Tahun Usia Pakistan, Isu Pernikahan Anak Masih Jadi Perhatian

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:23

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:15

Haji Isam Kembali Sandarkan Alat Berat di Merauke

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:12

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:52

AHY Tendang Bola Persahabatan di HUT Nasional Korsel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:04

Dirjen Bimas Islam Kemenag: 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi per September 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:02

Selengkapnya