Berita

Foto/Net

Bisnis

Kenaikan Harga BBM & Listrik Jadi Kado Pahit Tahun Baru

Demokrat Dan Gerindra Kritik Kebijakan Pemerintah
JUMAT, 06 JANUARI 2017 | 10:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kebijakan pemerintah menaikkan pajak, menghapus subsidi listrik, dan menaikkan harga BBM menuai kriti­kan keras. Partai Demokrat menilai pemerintah kurang peka terhadap situasi perekonomian rakyat.

Kritikan tersebut disampai­kan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Menurut Agus, kenaikan harga BBM dan menaikkan pajak serta menghapus subsidi listrik sangat mempersulit ekonomi masyarakat yang sedang kesuli­tan. Dia memprediksi, kebijakan pemerintah melemahkan daya beli masyarakat untuk meng­konsumsi produk dan jasa dalam negeri.


"Akibatnya nilai ekonominya menjadi turun kembali. Jadi kesusahan dan kesulitan makin tinggi," ujarnya.

Tak hanya itu, efek dari kebi­jakan pemerintah akan membe­bani perusahaan dan juga pabrik-pabrik di Indonesia. Setidaknya, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memasarkan karena memang masyarakat tidak mampu mengkonsumsi produk dalam negeri.

"Lama-lama perusahaan akan alami kebangkrutan, kalau bang­krut akan ada PHKdan mem­perkeruh keadaan dalam negeri," katanya.

Sehingga yang paling tepat menurut dia adalah, pemerintah harus menaikkan daya beli masyarakat terlebih dahulu seh­ingga kemampuan dan daya beli masyarakat tentu akan mempu­nyai efek positif.

"Beban-beban apa pun yang dinaikkan oleh pemerintah, akan bisa teratasi dengan baik. Kalau sekarang ini menimbul­kan keresahan masyarakat dan hal ini harus juga direncanakan dan dijadwalkan dengan tepat," jelas Agus.

Senada, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, pajak dan menghapus subsidi listrik merupakan kado pahit tahun ba­ru dengan membebani rakyat.

Fadli memberi gambaran, iba­rat sebuah rumah tangga petani, untuk memenuhi kebutuhan pro­tein secara berkesinambungan, petani pertama-tama haruslah memelihara dan membesarkan ternaknya dulu agar bisa berte­lor atau pun berkembang biak, ketimbang memotong semua ternaknya terus-menerus setiap hari.

"Bisa tidak makan mereka nantinya. Jadi, pemerintah se­harusnya berkepentingan un­tuk menyelamatkan daya beli masyarakat dulu, supaya per­ekonomian bisa tumbuh, baru kemudian berusaha memetik hasilnya," kata Fadli.

"Kalau masyarakat terus-menerus diberi kado pahit, jangan berharap perekonomian kita akan membaik, dan keuangan negara bisa sehat," tandas Fadli. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya