Berita

Tito Karnavian/Net

Pertahanan

Kapolri Lebih Khawatir Ancaman Teroris Tunggal Ketimbang Jaringan

KAMIS, 22 DESEMBER 2016 | 08:31 WIB | LAPORAN:

. Ada dua jenis ancaman aksi terorisme yang kerap muncul di Indonesia. Terorganisir lewat jaringan atau pelaku tunggal (lone wolf).

Ternyata, Kapolri Jenderal Tito Karnavian lebih khawatir terhadap aksi terorisme yang terakhir. Ada apa?

"Yang agak rawan adalah yang lone wolf," ungkap Tito kepada wartawan di Jakarta, Rabu malam (21/12).


Selain bergerak sendiri, pelaku aksi teror tipe lone wolf juga mempelajari semua teknis dan persiapan secara otodidak. Termasuk menyiapkan rencana operasi dan target eksekusi.

"(Lone wolf) ini yang belajar sendiri dari internet. Mereka radikalisasi sendiri, kemudian melakukan operasi sendiri. Memang jarang terjadi, dan impact (dampak)-nya kecil," papar mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri tersebut.

Sementara itu, untuk tipe aksi teror yang berbentuk jaringan akan lebih mudah ditelusuri karena saling berkaitan. Namun, lanjut Tito ada juga yang berusaha menghindari deteksi intelijen dengan menggunakan metode tertentu.

Termasuk memodernisasi sistem komunikasi mereka. Sehingga dapat luput dari deteksi intelijen.

"Seperti yang dilakukan pelaku peledakan bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016 lalu," tutur alumni Akpol 1987 itu.

Termasuk juga pelaku peledakan bom di sebuah gereja di Samarinda, Kalimantan Timur, 13 November 2016, dan di Markas Polres Surakarta, Jawa Tengah, 5 Juli 2016.

Meski demikian, urai Tito, beberapa aksi berhasil dicegah anak buahnya, seperti kasus bom Bintara, Bekasi dan bom Tangerang Selatan (Tangsel).

"Kalau (tipe) jaringan itu sudah kita jajaki dari dulu. Mulai dari kelompoknya sampai sel-sel kecilnya. Jadi, sebagian besar sudah terdeteksi dan berhasil dicegah. Seperti sekarang (aksi bom Bintara dan Tangsel) ini," tutur eks Kapolda Metro Jaya tersebut.

Seperti diketahui, tim Densus 88 Antiteror Polri mengamankan satu terduga teroris pria berinisial ANS, Rabu pagi (21/12).

Dari nyanyian ANS, tim Densus melumpuhkan tiga rekan lainnya, Om, Ir, dan He yang berada di kontrakan kawasan Babakan, Setu. Ketiganya terpaksa dilumpuhkan karena berupaya melawan dengan melempar bom ke arah petugas saat hendak diamankan. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya