Berita

Hukum

Usut Tuntas Suap Di Bakamla, KPK Koordinasi Dengan POM TNI

JUMAT, 16 DESEMBER 2016 | 18:57 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan tidak pandang bulu untuk menyeret pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus suap proyek pengadaan alat monitoring sistem pada Badan Keamanan Laut (Bakamla). Termasuk unsur militer jika ikut terlibat.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan, penelusuran pihak lain akan ditelisik dari pemanggilan saksi, mulai dari unsur sipil hingga unsur militer.

Menurut Ferbri semua saksi yang dipandang relevan dan bisa memperkuat bukti-bukti dalam perkara tersebut, tentunya akan masuk dalam daftar panggilan penyidik KPK.


"Kita berharap kasus ini bisa ditangani secara tuntas seperti diketahui yang baru diproses kemarin adalah indikasi suap senilai kurang lebih Rp2 miliar. Kita akan lihat kembali dan dalami apakah ada penerimaan lain sehingga butuh cukup banyak keterangan saksi," ungkap Febri di kantornya, jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (16/12).

Lebih lanjut Febri menjelaskan, agar tidak mengalami kendala dalam proses pemanggilan saksi dari unsur militer dan pengeledahan di Gedung Badan Keamanan Laut, KPK telah melakukan koordinasi dengan POM TNI.

Sejauh ini, sambung Febri, pihak POM TNI mengapresiasi langkah KPK untuk membongkar pihak yang diduga terlibat dalam kasus yang menyeret Deputi Informasi, Hukum dan Kerja Sama Badan Keamanan Laut (Bakamla) Eko Susilo Hadi sebagai tersangka.

Namun, masih kata Febri, KPK akan menyerahkan ke POM TNI jika dalam pengembangan kasus ada oknum militer yang ikut bermain bersama Eko Susilo Hadi.

"Itu salah satu alasan kenapa koordinasi dilakukan dengan pihak POM TNI dan kami mendapat kabar yang cukup baik. Pihak POM TNI akan mendukung dan bersedia bekerja sama dengan KPK tentang hal ini. Termasuk jika dibutuhkan kegiatan-kegiatan penyidikan yang membutuhkan pengamanan dan penggeledahan," tutup Febri. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya