Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai organisasi yang memayungi hampir seluruh pelaku usaha di Indonesia, optimis bahwa perekonomian Indonesia cukup resilient (tahan banting) dalam menghadapi berbagai gejolak, baik gejolak domestik maupun global.
Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani, melihat para pelaku usaha tidak terpengaruh dengan berbagai dinamika politik nasional. Kalangan dunia usaha lebih tertarik untuk tetap fokus mengembangkan bisnisnya guna turut berkontribusi membangkitkan perekonomian Indonesia.
Hal itu disampaikan Rosan dalam gelaran Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin yang akan berlangsung pada 1-2 Desember 2016, Kadin memusatkan perhatiannya pada perkembangan sektor riil.
"Kadin mengajak semua pihak untuk bahu-membahu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendorong sektor riil," kata Rosan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12).
Sektor riil harus di dorong agar tumbuh lebih cepat karena kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi nasional sangat vital.
Rosan menyatakan agar Paket kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sejak bulan September 2015 diharapkan dapat menjadi kebijakan untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.
Hingga Paket yang ke 14 pemerintah telah mengarahkan Paket Kebijakan tersebut ke sejumlah sector mulai dari sector infrastruktur dan Iogistik, industri, energi, pangan, sector tenaga kerja hingga terakhir sektor e-commerce.
Paket Kebijaksanaan Ekonomi tersebut mencakup deregulasi sejumlah peraturan yang diangap menghambat investasi, debirokratisasi untuk mempercepat dan mengefisienkan pelayanan publik, serta pemberian berbagai insentif dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Selain itu, Bonus Demografi bisa dimanfaatkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, maka Kadin mendukung upaya pemerintah untuk menggenjot pendidikan vokasi," paparnya.
Pendidikan vokasional di tujukan untuk menjadikan lulusan sekolah memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih siap bekerja di sektor riil. Kunci sukses dari program ini adalah adanya program magang siswa/mahasiswa kejuruan untuk benar-benar praktek kerja di industri.
Oleh karena itu, dukungan para pelaku usaha yang mayoritas tergabung dalam Kadin sangat diperlukan untuk memastikan program magang berjalan dengan optimal dan sekaligus diikuti proses perekrutan oleh para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin.
"Periode Bonus Demografi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia," tegasnya.
Selain pendidikan vokasi yang akan mendorong kecocokan angkatan kerja, Kadin juga mendorong agar jumlah lapangan kerja harus ditingkatkan. Peningkatan lapangan kerja akan terwujud jika investasi di sektor riil terus meningkat.
"Sayangnya belakangan ini investasi swasta agak melemah," urainya.
Indikasi pelemahan dapat dilihat dari pelemahan investasi pada Triwulan II 2016 yang hanya tumbuh 5,06 persen, Iebih kecil dari Triwulan I 2016 yang mencapai 5,57 persen.
Sektor industri kembali melambat pada Triwulan III-2016 yang hanya tumbuh 4,56 persen. Kontribusi sektor industri pada Triwulan III-2016 hanya mencapai 19,90 persen atau Iebih rendah dibandingkan Triwulan 11-2016 yang mencapai 20,48 persen.
"Sektor riil masih bersikap wait and see untuk melakukan belanja modal," tutup Rosan.
[rus]