Berita

Boy Rafli Amar/Net

Pertahanan

Indikasi Kelompok Makar, Polri Senggol KSPI

SELASA, 29 NOVEMBER 2016 | 09:14 WIB | LAPORAN:

Mabes Polri tetap mengawasi potensi munculnya kelompok tertentu saat unjuk rasa (unras) Bela Islam jilid III yang diinisasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI di pelataran Monas, 2 Desember (212) mendatang.

Khususnya, indikasi kemunculan kelompok yang diduga sudah menyusun agenda menggulingkan pemerintahan yang sah secara inskontitusional atau makar.

Seperti apa kelompok yang dimaksud?

"Ya, macam-macam. Misalnya dari kelompok KSPI. Buruh kan pengen unras juga. Apakah ini agendanya sama atau tidak, nanti kita ajak bicara. Kalau beda, kita sarankan (unras) hari lain," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar di kawasan Polda Metro Jaya (PMJ), Senin (28/11) malam.

Meski tidak menjelaskan secara rinci kelompok yang disinyalir bakal mendompleng, pihak kepolisian tetap mengupayakan langkah preventif dan preemtif. Salah satu caranya melalui pendekatan persuasif untuk diajak bicara.

"Nggak ada pihak ketiga kan harapan (kepolisian). Kalau mereka nanti ada, ya kita ajak bicara baik-baik. Seandainya di luar kegiatan dzikir yang dilaksanakan GNPF di Monas itu tentu berarti agendanya lain," urai mantan kabid Humas PMJ itu.

Polri juga berharap aksi unras Bela Islam III nanti berjalan tertib dan damai. Jika terjadi kemungkinan terburuk, kata Boy, sudah pasti diambil tindakan sesuai protap yang berlaku.

"Saya rasa protap masalah kriminal sudah ada. Jadi, tidak ada masalah. Sekarang ini, kita imbau ke semua pihak jangan mendompleng untuk tujuan negatif," pungkasnya.

Sepert diketahui sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali menegaskan ada indikasi kelompok pendompleng yang telah menyusun rencana menduduki gedung DPR pada aksi nanti. Namun, pernyataan yang disampaikan saat silaturahmi dan sarapan pagi bersama Ketua PBNU Said Aqil Siradj di Gedung PBNU itu, Tito tidak menyebutkan identitas kelompok mana yang dimaksudnya.[wid]



Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Program Sekolah Swasta Gratis Tak Boleh Hapus KJP

Kamis, 03 Oktober 2024 | 06:07

Try Sutrisno Semangat Dikunjungi Petinggi TNI

Kamis, 03 Oktober 2024 | 06:02

Duit Rp 372 Miliar Disita dalam Kasus Korupsi Duta Palma

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:33

Din Syamsuddin Siap Bersaksi soal Pembubaran Paksa Diskusi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:30

Pembelian BBM Subsidi Disarankan Pakai KTP

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:12

30 Polisi Diperiksa Buntut Kericuhan di Kemang

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:00

Tumpukan Duit Rp372 Miliar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:51

Setahun Ngungsi, Korban Kebakaran Menteng Tempati Rumah Baru

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:25

Sekolah Gratis Jangan Kurangi Bobot Pelayanan Pendidikan

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:04

Penetapan Pimpinan MPR RI Digelar Kamis Pagi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:01

Selengkapnya