Berita

Ilustrasi/net

Bisnis

Tingginya Impor Buah Rawan Timbulkan Penyakit

MINGGU, 27 NOVEMBER 2016 | 00:13 WIB | LAPORAN:

Kalangan anggota DPR RI mengeritik tingginya impor buah yang dilakukan pemerintah setahun belakangan.

Selain merugikan petani buah dalam negeri, impor juga rawan membawa penyakit dari luar negeri.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah impor buah yang masuk di bulan Oktober mencapai 45.567 ton atau 76,5 juta dolar AS. Bila dihitung secara akumulasi dari bulan Januari-Oktober 2016, impor buah mencapai 388.955 ton atau 668,5 juta dolar AS. Angka ini menunjukkan bahwa impor buah mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di tahun lalu.


Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, berharap, impor tersebut dikurangi karena kebersihan buah dari luar negeri cenderung tidak terjamin. Paling tidak, kesegaran buah impor sudah berkurang karena lamanya perjalanan.

"Buah yang datang ke kita itu sudah tidak segar. Buah tersebut bisa jadi dipetik satu tahun lalu," terang Irma.

Bukan hanya tidak segar, buah-buahan dari luar negeri kadang mengandung zat berbahaya. Irma juga mengungkapkan bahwa masih sering terjadi upaya licik memanipulasi kesegaran buah impor, seperti menggunakan lilin atau formalin agar buah tidak cepat busuk.

"Ini dilakukan agar buah tetap terlihat baik. Memang, tampilan luar buahnya masih terlihat segar, tapi sebenarnya justru merusak kesehatan," terangnya.

Dia pun mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta pihak karantina untuk berperan aktif mengawasi setiap buah impor yang masuk ke Indonesia. Jika ada buah yang tidak layak dan membahayakan, tidak boleh diterima. Buah tersebut harus dikirim kembali ke negara asalnya.

"Jangan sampai buah yang dikonsumsi masyarakat justru mendatangkan penyakit," tegasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya