Berita

Foto/Net

Bisnis

Pemerintah Dan Swasta Genjot Pertumbuhan Investasi

KAMIS, 24 NOVEMBER 2016 | 10:13 WIB | LAPORAN:

. Dalam rangka ikIim investasi dan perbaikan daya saing Indonesia, Harian Kompas bersama Bank BNI menyelenggarakan Kompas 100 CEO Forum di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis, (24/11).

Acara ini merupakan sebuah forum para CEO dengan Presiden Joko Widodo serta anggota kabinet dan semua pemangku kepentingan untuk mendiskusikan langkah-langkah pemantapan iklim investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun depan.

Di bidang sumber daya energi dan infrastruktur, pemerintah sudah mencanangkan pembangunan pembangkit Iistrik 35.000 MW, mengembangkan 163 pelabuhan, menambah 1.646,6 kilometer jalan baru, mendorong pembangunan 621,3 kilometer jalan tol, membuat 2024,42 km rel kereta api, 15 bandara, 49 bendungan, dan sistem irigasi untuk 1 juta hektar lahan.


Semua ini merupakan upaya-upaya yang ditempuh untuk semakin memantapkan terjadinya pertumbuhan investasi yang lebih tinggi, termasuk dalam pembangunan infrastruktur yang dilakukan swasta.

Investasi terutama yang dilakukan pihak swasta adalah untuk mendorong sektor rill termasuk sektor manufaktur.

Pertumbuhan investasi saat ini masih relatif rendah hanya 5 persen sampai 6 persen. Padahal, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi dari rata-rata 5,1 persen, dibutuhkan pertumbuhan investasi 7 persen sampai 8 persen.

Pertumbuhan investasi ini juga didukung pertumbuhan sektor konsumsi 5,01 persen, konsumsi lembaga untuk sektor rumah tangga tumbuh 10,17 persen, belanja pemerintah tumbuh 5,09 persen dan investasi tumbuh diatas 6,05 persen.

Sementara itu, ekspor dan Impor masing-masing tumbuh 0,09 persen dan 0,02 persen.

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh sektor konsumsi. Konsumsi yang terjadi juga lebih banyak dipenuhi oleh produk impor. Sementara itu, sektor manufaktur di dalam negeri yang bisa memasok produk untuk keperluan konsumsi kian merosot dan kini hanya tinggal 19,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya