Berita

Sri Mulyani Indrawati/Net

Bisnis

Banyak Emiten Belum Ikut Tax Amnesty

KAMIS, 24 NOVEMBER 2016 | 09:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak pebisnis dan perusahaan yang melantai di bursa saham untuk ikut program pengampunan pajak (tax amnesty). Karena, berdasarkan data yang dimi­likinya, yang berpartisipasi masih minim.

"Saya tahu namanya, saya tahu perusahaannya dan saya tahu alamatnya. Saya tunggu bulan ini, saya enggak akan datang ke BEI lagi sebelum se­muanya ikut tax amnesty," tutur Ani sembari disambut tawa dan tepuk tangan saat menjadi pem­bicara dalam Indonesia Eco­nomic Outlook 2017di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan data Kemen­terian Keuangan, hingga 31 Oktober 2016, baru 60 dari total 139 perusahaan sekuritas dan baru 131 emiten dari 537 yang ikut tax amnesty. Kemudian dari total uang tebusan amnesti pajak yang telah mencapai Rp 94,12 triliun, kontirbusi uang tebusan yang berasal dari peru­sahaan yang tercatat di bursa, sekuritas, dan dana pensiun hanya Rp 71,2 triliun.


Ani-panggilan akrab Sri Mulyani mengatakan, dirinya tidak segan membeberkan nama perusahaan yang belum ikut tax amnesty.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengakui belum banyak emiten yang mengikuti program tax amnesty. Hal terse­but, menurutnya, terjadi karena faktor turunan pajak yang masih mengganjal emiten. Seminggu sebelum periode terakhir berakhir, keluar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 70.

"Belum banyaknya emiten tak ikut tax amnesty karena beberapa peraturan turunan Undang-Undang Pengampu­nan Pajak terbit belakangan. Seperti tertuang di PSAK 70," ujarnya.

Tito menyebutkan, turunan tersebut membicarakan tentang pengakuan aset terkait perlaku­kan tax amnesty baru keluar semingu sebelum periode per­tama berakhir. Selain itu, Tito mengatakan, tidak menutup kemungkinan, mereka yang be­lum ikut karena memang sudah patuh pajak.

"Saya percaya jangan-jangan emiten kita sudah comply (taat) dengan pajak apalagi emiten emiten yang saham­nya dibeli investor asing," katanya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya