Berita

Siswaryudi Heru/Net

Bisnis

Nelayan Indonesia Tidak Suka Gaduh, Pemerintah Fokus Dong Urus Nawacita

SENIN, 21 NOVEMBER 2016 | 17:03 WIB | LAPORAN:

Nelayan Indonesia kecewa jika kegaduhan demi kegaduhan terus terjadi di Indonesia. Karena itu, pemerintah diminta untuk tetap fokus menjalankan program Nawacita yang telah digulirkan oleh Presiden Joko Widodo.

Koordinator Bidang Energi dan Sarana Prasarana Perikanan DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Siswaryudi Heru menyampaikan, salah satu elemen masyarakat yang paling dirugikan jika terjadi kegaduhan dalam pemerintahan adalah nelayan.

Menurut dia, nelayan yang selama ini sedang berpartisipasi untuk segera mewujdkan kesejahteraan dan program-program Nawacita yang pro nelayan menjadi terkendala hanya karena kegaduhan politik di negara ini.


"Kami mau sampaikan bahwa nelayan tidak mau ada kegaduhan-kegaduhan di negara ini. Program Nawacita jangan sampai terdegradasi hanya karena keribuan-keributan yang tidak menghasilkan apa-apa. Nelayan jadi korban juga pada akhirnya," tutur Siswaryudi Heru, dalam perbincangan di Jakarta (Senin, 21/11).

Kemarin, Siswaryudi dan para nelauan juga mengikuti Karnaval Budaya Cinta NKRI. Dia meyakini, hampir semua elemen masyarakat Indonesia tidak membutuhkan kegaduhan yang berdampak pada tidak terwujudnya program kesejahteraan rakyat.

Karena itu, Siswaryudi menyampaikan, bahwa sebagai wujud kepedulian nelayan agar pemerintah terus fokus mengerjakan program pro rakyat, maka harus diciptakan kedamaian dan ketenangan dalam menjalankan visi misi.

Siswaryudi yang juga sebagai Ketua Sahabat Nelayan itu mengaakan sangat mendukung Karnaval Cinta NKRI  agar persatuan dan kesatuan dari seluruh Rakyat Indonesia yang sangat majemuk suku dan agamanya, menjadi ikatan dalam wadah NKRI.

"Karena nelayan Indonesia juga bagian tak terpisahkan dari kemajemukan Indonesia. Kita siap menjaga kesatuan dan persaudaraan di NKRI," tukas anggota Kadin itu. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya