Berita

Foto: JPNN

Pertahanan

Aksi Pengeboman Gereja Samarinda Sudah Direncanakan Lama

MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 | 08:57 WIB

Polisi mulai membeberkan beberapa fakta hasil pemeriksaan kasus aksi terorisme di Gereja Oikumene, Samarinda.

Pengeboman yang menewaskan seorang balita, Intan Olivia Br Marbun itu kini dilimpahkan ke Mabes Polri, termasuk tujuh orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dengan pengawalan ketat dari Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama anggota Brimob Polda Kaltim dan jajaran Reserse Kriminal Polda Kaltim, para tersangka dibawa hendak diberangkatkan ke Jakarta, kemarin (19/11).

Empat tersangka dengan masing-masing dikawal dua petugas bersenjata lengkap masuk ke bus Brimob Polda Kaltim.

Kapolda Kaltim, Irjen Pol Safaruddin menegaskan, total ada tujuh orang yang terlibat dalam jaringan Juhanda telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah JO, SP, AD, GAP, RPP, JS, dan RD.

"Mereka semua punya peran masing-masing, dan kami tetapkan tersangka setelah ditemukan keterkaitan dengan barang bukti," jelas jenderal bintang dua tersebut seperti dilansir dari JPNN.

Dalam konferensi pers di Mako Brimob Detasemen B Pelopor Polda Kaltim, Safaruddin menyebut, dari tujuh tersangka ini memiliki peran yang berbeda-beda.

Ada yang berperan sebagai pemantau, pembeli bahan peledak, ada yang membuat bahan peledak, hingga perencanaan waktu eksekusi pengeboman.

Mantan Wakil Kepala Bagian Intelkam Mabes Polri itu menambahkan bahwa aksi pengeboman di Samarinda sudah direncanakan sejak lama.

Itu dari hasil pemeriksaan,” imbuh pria lulusan Akpol 1984 itu.

Bahkan, sebelumnya sudah ada pelatihan khusus jaringan terorisme yang terjadi di Kota Tepian.

Senada dengan hasil pemeriksaan para tersangka, beberapa warga sekitar lokasi sebelumnya pernah melihat Juhanda alias Jo berolahraga di sekitar gereja sebelum aksi 13 November lalu.

Sementara itu, motif dari tujuh tersangka melakukan pengeboman tersebut tak dirincikan Safaruddin.

"Di Mabes Polri masih melakukan pemeriksaan, nanti ada waktunya saya beberkan," tukasnya.[wid]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Program Sekolah Swasta Gratis Tak Boleh Hapus KJP

Kamis, 03 Oktober 2024 | 06:07

Try Sutrisno Semangat Dikunjungi Petinggi TNI

Kamis, 03 Oktober 2024 | 06:02

Duit Rp 372 Miliar Disita dalam Kasus Korupsi Duta Palma

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:33

Din Syamsuddin Siap Bersaksi soal Pembubaran Paksa Diskusi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:30

Pembelian BBM Subsidi Disarankan Pakai KTP

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:12

30 Polisi Diperiksa Buntut Kericuhan di Kemang

Kamis, 03 Oktober 2024 | 05:00

Tumpukan Duit Rp372 Miliar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:51

Setahun Ngungsi, Korban Kebakaran Menteng Tempati Rumah Baru

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:25

Sekolah Gratis Jangan Kurangi Bobot Pelayanan Pendidikan

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:04

Penetapan Pimpinan MPR RI Digelar Kamis Pagi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:01

Selengkapnya