Berita

Net

Hukum

Negara Harus Jamin Tidak Ada Lagi Teror Rumah Ibadah

RABU, 16 NOVEMBER 2016 | 05:30 WIB | LAPORAN:

Insiden pelemparan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur harusnya bisa dideteksi dan dicegah. Karena pelaku diketahui bukan orang baru dalam kasus terorisme yang merupakan mantan narapidana teror bom di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Tangerang juga pelaku bom buku di Jakarta pada 2011.

Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris menjelaskan, kejadian tersebut membuat ketakutan melanda masyarakat. Tidak hanya di Samarinda tetapi di seluruh Indonesia. Kondisi seperti itu jika dibiarkan akan dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab untuk merusak keharmonisan, terutama antar umat beragama. Karena itu, selain harus melakukan evaluasi total terhadap program deradikalisasi dan memperbaiki kelemahan intelijen, negara diminta ketegasan untuk menjamin tidak ada lagi aksi teror di rumah ibadah sehingga masyarakat bisa tenang dan tidak terprovokasi.

"Ini tindakan biadab, apalagi ada balita yang jadi korban dan menargetkan orang yang sedang beribadah. Negara harus minta maaf karena belum mampu melindungi warganya dari aksi terorisme, dan menjamin setelah ini tidak ada lagi teror di rumah ibadah. Penegasan ini penting untuk menenangkan masyarakat, terlebih jika melihat kondisi bangsa yang akhir-akhir ini kurang baik," jelasnya kepada redaksi, Rabu (16/11).


Menurut Fahira, selain memberi jaminan, negara juga diminta untuk benar-benar mengusut tuntas siapa otak aksi teror, sumber dana dan jaringannya serta motif dan tujuannya. Pengungkapan penting untuk mencegah berbagai spekulasi liar yang berkembang di masyarakat.

"Kami minta aparat bergerak cepat agar spekulasi tidak berkembang ke mana-mana, termasuk menjelaskan kenapa tindak tanduk mantan pelaku teror bisa luput dari pengawasan aparat. Memang mencegah tindakan terorisme tanggung jawab kita semua, tetapi negara lah yang paling bertanggung jawab karena mempunyai sumber daya," bebernya.

Pemanfaatan teror gereja di Samarinda oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menebar ketakutan dan merusak harmoni antar umat beragama sepertinya sudah mulai terjadi. Tidak lama setelah kejadian itu, terjadi aksi serupa di Vihara Budi Dharma di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Dan ada ancaman teror bom yang diterima pengurus Gereja Katolik Gembala Baik, Batu, Jawa Timur.

"Sebenarnya yang menjadi ancaman nyata bangsa ini adalah para pelaku teror dan orang-orang yang memanfaatkan teror untuk memperkeruh suasana. Dengan tujuan menciptakan ketakutan, disharmoni, dan saling curiga dengan tujuan agar negara ini hancur. Ini ancaman nyata, jangan dibiarkan terus berkembang," pungkas Fahira. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya