Berita

Net

Bisnis

Pemerintah Stop Bohongi Rakyat Soal Pertumbuhan Ekonomi

RABU, 16 NOVEMBER 2016 | 01:10 WIB | LAPORAN:

Pemerintah diminta tidak membuai rakyat dengan membuat pernyataan seolah-olah perekonomian Indonesia masih berkembang maju. Bahkan diklaim masuk dalam tiga besar di antara negara anggota G20.

"Kita tentunya sangat menyayangkan sikap pemerintah yang masih saja membuat pernyataan bahwa perekonomian Indonesia masih berkembang maju, dan pertumbuhannya masuk tiga besar di antara negara G20," kata pengamat ekonomi Enny Sri Hartarti kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/11).

Dia justru melihat kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia belum terlalu membaik. Pasalnya, di lingkup Asean saja, pertumbuhan ekonomi bertengger di urutan enam.


"Kalau membandingkan secara parsial dengan negara G20 ya jelas saja, karena memang pertumbuhan ekonomi negara-negara G20 sedang melorot," beber Enny.

Tetapi di antara negara Asean, rata-rata pertumbuhan ekonominya di atas enam persen. Sementara Indonesia hanya di kisaran 4,5-5 persen.

"Kalau mau jujur sebenarnya sangat mengkhawatirkan," katanya.

Enny juga meminta agar pemerintah jujur dan memberikan informasi yang benar kepada rakyatnya. Dan tidak sekedar lips service soal pertumbuhan ekonomi.

"Misalnya ada keluarga dengan dua anak memiliki penghasilan Rp 10 juta dan keluarga lain punya penghasilan Rp 12 juta dengan 10 orang anak. Tidak bisa bahwa yang berpenghasilan Rp 12 juta dikatakan lebih baik ekonominya dibandingkan yang memiliki penghasilan Rp 10 juta, karena faktor jumlah anak ikut mempengaruhi," imbuhnya. [wah] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya