Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

PKB: Kematian Intan Olivia Menusuk Rasa Kemanusiaan

SELASA, 15 NOVEMBER 2016 | 11:24 WIB | LAPORAN:

. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Intan Olivia. Bocah berusia dua tahun itu merupakan korban ledakan bom molotov di halaman Gereja Oikumene, Samarinda.

"PKB haturkan belasungkawa, doa, dan hati kita untuk Intan Olivia yang harus kehilangan hidupnya tanpa mengerti kenapa," ucap Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan kepada wartawan, Selasa (15/11).

Kematian bocah tak berdosa itu menurutnya telah menusuk rasa kemanusiaan semua orang dengan latar belakang agama etnis dan budaya apapun.


"Kita tetap disatukan oleh rasa kemanusiaan yang sama, kemanusiaan ini adalah nilai tertinggi yang dijunjung dan dibela oleh setiap agama yang ada, apalagi melihat hidup anak kecil yang terampas tak berdaya tanpa bisa berbuat apa-apa, membuat rasa kemanusiaan dan keberagamaan kita terusik," jelasnya.

Karenanya, selain mengajak semua pihak mengutuk keras segala bentuk tindakan antikemanusiaan maupun teror seperti yang dialami Wihara Budi Dharma Singkawang, PKB katanya juga mengajak kepada semua umat beragama untuk memperkuat tali persaudaraan, memperkuat keindonesiaan yang beragam ini melalui tali silaturahmi, agar bisa saling mendoakan dan menjaga sesama anak bangsa.

"Karena tantangan konkret kita adalah sama-sama mengatasi masalah ketidakadilan dan kemiskinan baik dibidang sosial ekonomi dan hukum," tandasnya.

Pemerintah pun menurutnya harus ikut berperan. Dimana negara harus benar-benar segera memperhatikan persatuan  dengan bersama-sama menggalang kekuatan energi positid rakyat untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

"Baik kemiskinan pengangguran dan ketidakadilan, bukan malah saling melemahkan. Ini ajakan cinta untuk sesama anak bangsa, hentikan teror dan perpecahan, kita satukan hati mengangkat kesejahteraan rakyat dan martabat bangsa," tambahnya.

Permasalahan bangsa menurutnya sudah terlalu besar, karenanya butuh kekompakan, bukan malah menyebar teror sesama warga, jangan sampai masalah teror semakin meluas, sedini mungkin harus segera diakhiri.

"Iya ini akan memecah belah sesama warga yang semakin melemahkan posisi rakyat dan bangsa sec utuh, yang rugi adalah kita sendiri dan negara lain yg sdg berusaha utk menguasai sumber daya ind akan mengambil keuntungan," tutupnya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya