Berita

Net

Politik

Kondisi Politik Pengaruhi Izin Eksplorasi SDA

MINGGU, 13 NOVEMBER 2016 | 21:35 WIB | LAPORAN:

Dalam melakukan eksplorasi panas bumi atau sumber daya alam biasanya pemerintah akan menggandeng ahli untuk memberi pemahaman kepada masyarakat.

Pakar panas bumi dari Universitas Indonesia (UI) Daud Yunus mengatakan, dirinya kerap memberikan pengertian kepada masyarakat untuk menjelaskan sistem kerja geothermal atau sumber panas bumi. Misalnya, kepada masyarakat sekitar Gunung Ciremai yang memiliki sumber panas bumi disampaikan dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami.

"Kita menjelaskan sistem geothermal. Ada sumber panas, kita gambarkan seperti kompor, panci, air panas dan ada tutupnya. Kita sampaikan itu ribuan tahun sudah ada di dalam. Yang keluar ke permukaan hanya rembesan saja, bentuknya sumber air panas atau uap," jelasnya dalam diskusi Energi Kita di Gedung Dewan Pers, Kebion Sirih, Jakarta, Minggu (13/11).


Namun, Daud mengakui bahwa reaksi masyarakat juga tergantung dari kondisi politik terbaru di wilayahnya. Jika di sebuah daerah akan menghadapi pilkada maka masyarakat akan sangat keras menolak kendati telah dijelaskan secara ilmiah dan rasional sekalipun.

"Tergantung, ada kaitannya dengan pilkada atau tidak. Kalau ada pilkada, dijelaskan dengan berbusa-busa mereka tidak akan setuju, malah nyuruh pergi," ujarnya.

Untuk menghadapi hal itu dibutuhkan penjelasan kepada masyarakat lebih banyak lagi. Agar pengembangan energi panas bumi di Indonesia bisa dioptimalkan ke depan. Selain juga upaya lain yang kerap dipakai bersama pemerintah agar masyarakat memahami akan potensi besar di wilayahnya adalah melakukan pendekatan dengan para pemimpin setempat.

Di Aceh misalnya, Daud pernah melakukan pendekatan dengan kepala suku dan meraih hasil sangat positif. Saat itu pihaknya tengah mencoba membantu mengeksplorasi sumber panas bumi.

"Di Pontianak juga sama kita pendekatan ke kepala suku. Kita lakukan pendekatan sosial, mohon izin, kepala menunduk, ya di masyarakat itu. Ada sesuatu yang harus kita ikutin cara mereka," imbuhnya. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya