Berita

Politik

Di Tugu Proklamasi, Relawan NKRI Ikrar Setia Pada Pancasila

MINGGU, 13 NOVEMBER 2016 | 00:32 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Ribuan Relawan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dari berbagai organisasi dan elemen masyarakat seluruh Indonesia, menegaskan Ikrar Kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, dan NKRI dalam acara Deklarasi Kebangsaan di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11).

"Pertama, Relawan NKRI berjanji untuk tetap setia dan berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945. Kedua, Relawan NKRI berjanji untuk tetap setia dan berpegang teguh pada NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Ketiga, Relawan NKRI berjanji untuk tetap setia kepada Presiden Republik Indonesia sebagai simbol negara serta menolak setiap upaya aktor-aktor politik yang mencoba menjatuhkan pemerintahan yang sah.

Ikar kesetiaan ini dibacakan Veldy Reynold. Sementara itu, Hendrik Dikson Sirait selaku ketua pelaksana dan salah satu inisiator Relawan NKRI mengatakan bahwa ikrar kesetiaan itu penting ditegaskan karena melihat situasi politik saat ini sudah mengancam keutuhan bangsa Indonesia.


Situasi politik nasional belakangan ini gaduh dan cenderung mengarah pada terkoyaknya sendi-sendi kebangsaan. Itulah yang mendorong kami untuk menegaskan ikrar kesetiaan kepada NKRI yang dibangun di atas landasan kebhinnekaan,” tegas Hendrik.

Hendrik mengatakan, akhir-akhir ini terdapat indikasi nyata adanya ancaman terhadap sendi-sendi kebangsaan itu datang dari sejumlah kalangan dan aktor politik yang sudah sejak lama selalu bersikap negatif kepada pemerintahan yang sah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.

Kendati kritik terhadap kekuasaan diakui Hendrik merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang lazim dalam demokrasi, namun Ia menyayangkan mereka yang melakukan hal itu menggunakan isu-isu sensitif di masyarakat yakni suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) sebagai tameng kehendak nafsu kekuasaannya.

"Kita melihat bahwa nafsu atas kekuasaan telah menguasai sejumlah aktor politik di tanah air, sehingga tega menggunakan isu-isu agama untuk mengoyak persatuan dan kesatuan yang telah puluhan tahun kita jaga," ujarnya.

Indonesia, menurut Hendrik, adalah harapan dunia untuk menciptakan tatanan dunia baru yang damai, yang tidak mempertentangkan antara Islam dan demokrasi, antara demokrasi dan kemajuan, serta kemajuan dan nilai-nilai kearifan local dari berbagai suku-suku bangsa di Nusantara. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya