Berita

Foto: Istimewa

Politik

Sekber Aktivis UI: Pemerintah Abaikan Perjuangan Reformasi 98!

SABTU, 12 NOVEMBER 2016 | 21:05 WIB | LAPORAN:

RMOL. Pemerintah dinilai telah mengabaikan perjuangan reformasi 98. Demokrasi Indonesia juga dirasa sudah sangat mundur.

Begitu dikatakan Ketua Sekretariat Bersama Aktivis untuk Indonesia (Sekber Aktivis UI), Ari Wibowo dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Sabtu (12/11).

Sekber adalah kumpulan aktivis 98 dari berbagai organisasi mahasiswa yang dulu menentang era orde baru.


Tadi malam, mereka berkumpul di Tugu Proklamasi. Ada tiga poin utama yang dibahas. Pertama, Supermasi Hukum, kedua adalah Selamatkan Demokrasi dan ketiga Melawan Tirani.

"Hukum saat ini sudah menjadi barang dagangan sehingga tumpul ke atas tajam ke bawah. Contohnya adalah kasus Ahok, pemerintah tidak serius melakukan penegakan hukum,” kata Ari.

Dia melanjutkan, tiga poin yang harus dikawal ini karena rezim ini sudah melenceng dan mundur dalam menjalankan tatanan negaranya. Demokrasi semakin terancam, rezim tirani semakin mengancam. "Kami serukan kepada segenap elemen bangsa, untuk bersatu dan merapatkan barisan, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesi untuk bersama-sama,” tegasnya.

Kami juga meminta hukum yang adil dan transparan tanpa pandang bulu. Termasuk dalam penanganan kasus penistaan Agama yang menimpa Basuki Tjahya Purnama, yang dinilai lamban.

"Menyelamatkan demokrasi dari otoriterianisme ketidakadilan yang merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.”

Ari mengatakan, acara ini bisa berujung pada aksi massa jika pemerintah terus berdiam diri tidak menunjukan perubahan apapaun. "Bisa saja kami aksi kembali jika tidak ada progres apapun dari pemerintahan Jokowi ini,” ujarnya.

Rezim tirani juga terkesan mulai bangkit, gaya ala orde baru dengan pendekatan represif sepertinya menjadi cara pemerintah saat ini dalam mengawal proses demonstrasi yang hadir oleh jutaan demonstran umat Islam.

Malam keprihatinan Aktivis yang diselenggarakan Sekber Aktivis Untuk Indonesia (Sekber UI) dihadiri oleh berbagai lintas angkatan aktivis, lintas ideologi dan lintas organisasi. Hadir Bang Ima Soerio Koesoemo (Ketua ILUNI UI) Angkatan 75, Salim Hutajulu (aktivis Malari) Angkatan 70, Sri Bintang Pamungkas Angkatan 65, Ari Wibowo Angkatan 98 (Ketua Sekber Aktivis), Mulyadi Tamsir (Ketua PB HMI), Said Iqbal (Ketua KSPI), Fahri Hamzah (Aktivis 98), Indra J Piliang (exponen 98) dan Hidayat Matnur (Sekjen ILUNI).

Sekjen ILUNI UI, Hidayat Matnur membenarkan dukungan penuh kepada SEKBER Aktivis dalam menjalankan malam keprihatinan aktivis. ILUNI UI menjadikan malam
keprihatinan aktivis ini sebagai bagian dari renungan hari Pahlawan.

Tugu Proklamasi sangat cocok, ada historisnya. kami akan mengadu kepada pendiri Bangsa terhadap kondisi yang terjadi akhir-akhir ini terutama lambannya proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan hukum yang hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kita akan mengadu kepada pendiri bangsa bahwa "Pemerintah Jokowi telah Abai Dalam Kasus Ahok dan Penistaan Agama.

Koordinator Jaringan SEKBER Aktivis UI yang menjadi MC, Subhan Rafei menjelaskan bahwa perizinan keramaian dan perizinan tempat sudah diselesaikan oleh panitia. Insya Allah, kita adakan malam keprihatinan dengan sesuai aturan yang berlaku. Kenapa dilarang-larang.

Agenda utama malam keprihatinan adalah Tegakkan Supremasi Hukum, Selamatkan Demokrasi dan Lawan Tirani. Agenda lainnya adalah malam keprihatinan ini mendukung ulama dan elemen bangsa lainnya untuk melakukan aksi pada 25 Nov mendatang. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya